Organisme Pengganggu Tanaman Hias

Berita Warganet – Organisme Pengganggu Tanaman Hias. Pengertian hama secara luas adalah setiap organisme yang dapat mengganggu, merusak ataupun mematikan organisme lain. Organisme yang dimaksud di sini adalah organisme makro dan mikro. Yang disebut dengan organisme makro di sini seperti serangga, tikus, ular dan organisme-organisme makro lainnya yang mengganggu, merusak atau mematikan tumbuhan.

Sedangkan yang dimaksud dengan penyakit adalah mikroorganisme yang dapat mengganggu tanaman, yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang tetapi hanya dapat dilihat gejalanya saja. Dengan adanya serangan penyakit pada tanaman akan mengakibatkan kerugian baik kualitas maupun kuantitas hasil. Yang termasuk dalam kelompok penyakit diantaranya adalah jamur/fungi, bakteri dan virus.

Baca Juga :

Pengendalian hama dan penyakit tanaman dapat dilakukan secara fisik, kimia maupun terpadu. Pengendalian hama penyakit secara fisik yaitu mengendalikan dengan cara mengambil langsung hama dan penyakit yang menyerang tanaman hias dengan tangan.

Sedangkan pengendalian HPT/OPT secara kimia yaitu pengendalian menggunakan racun yang terkandung dalam pestisida yang digunakan. Pengendalian HPT secara terpadu /PHT merupakan pengendalian hama dan penyakit berwawasan lingkungan. Pengendalian hama terpadu/PHT dilakukan supaya :

  • Faktor kegagalan pengendalian hama secara konvensional, yaitu ketakutan petani bunga akan kegagalan, sehingga menerapkan azas preventif dalam pemakaian dosis dsb, dalam upaya mempertahankan kualitas bunga/tanaman hias yang utuh, dan indah tidak cacat sesuai permintaan pasar. Orientasi penggunaan pestisida seperti ini dapat mengakibatkan penggunaan pestisida semakin tidak rasional.
  • Untuk mencegah terjadinya letusan hama dan munculnya hama baru yang resisten terhadap suatu bahan kimia yang digunakan untuk pengendalian, yang mengakibatkan munculnya hama baru yang lebih kuat dan tahan terhadap pestisida.
  • Mendorong petani tanaman hias untuk menerapkan PHT karena kecenderungan konsumen yang menginginkan perubahan permintaan konsumen akan produk tanaman hias yang bebas residu pestisida.
  • Kebijakan pemerintah yang menyatakan bahwa PHT merupakan kebijakan pemerintah dalam setiap program perlindungan, telah pula ditetapkan sangsi atas penyalahgunaan pestisida baik yang disengaja maupun tidak sengaja.
Baca Juga :  Logo Kabupaten Natuna PNG Download Lambang Gratis

Macam-macam organisme pengganggu (Biotik)

Organisme pengganggu adalah organisme yang mengganggu, merusak dan mematikan tanaman. Organisme pengganggu perlu dikendalian yaitu usaha menekan pertumbuhan,serangan organisme pengganggu (biotik ) dengan hati-hati. Penggunaan pestisida baru akan dilakukan jika populasi hama telah membahayakan atau melampaui ambang pengendalian/ambang ekonomi. Bila populasi hama tidak membahayakan tidak perlu dikendalikan dengan pestisida.

Pemahaman mengenai pengendalian hama merupakan setiap usaha atau tindakan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung untuk mengusir, menghindari, dan membunuh spesies hama agar popuasinya tidak mencapai arah yang secara ekonomi merugikan. (Suryaminarsih, P, dkk, 2018 ). Hama ialah organisme yang dianggap merugikan dan tidak diinginkan dalam kegiatan keseharian manusia. Walaupun istilah ini dapat digunakan untuk semua organisme, tetapi dalam praktik biasanya hanya digunakan untuk hewan.

Pengendalian hama yang dimaksudkan bukan untuk menghilangkan spesies hama sampai tuntas tetapi hanya menekan populasinya sampai pada batas tertentu yang secara ekonomis tidak merugikan. Oleh karena itu, cara pengendalian apapun yang diterapkan dalam pengendalian hama haruslah tetap dapat dipertanggung jawabkan secara ekonomis dan secara ekologis.

Menurut UU no 12 tahun 1992 tentang Sistem Budidaya tanaman menyatakan bahwa organisme pengganggu tanaman (OPT) adalah semua organisme yang dapat merusak, mengganggu kehidupan atau menyebabkan kematian tumbuhan.

OPT dapat dikategorikan dalam empat kelompok utama yaitu :

  • Hama vertebrata ( babi hutan, burung, tikus )
  • Hama invertebrata ( moluska, nematoda, tungau, serangga )
  • Patogen penyakit ( jamur, bakteri, virus )
  • Gulma (berbagai jenis rumput atau tumbuhan pengganggu ).

OPT ( biotik ) pada tanaman hias yang utama adalah kelompok hama invertebrata dan patogen penyakit.

Gejala gangguan/serangannya

Gejala adalah keadaan patologi dan fisiologi dari tumbuhan terhadap akitivitas dari patogen atau faktor yang lain. Gejala ialah perubahan yang terjadi pada suatu tanaman budidaya akibat serangan hama. Tanda adalah semua pengenal dari penyakit selain reaksi tumbuhan inang (gejala), misalnya bentuk tubuh buah parasit, miselium, warna spora, bledeok, lendir dan sebagainya. Tanda adalah bekas atau jejak yang ditinggalkan oleh hama pada bagian tanaman. Kerusakan tanaman bisa dilihat dari gejala serangan yang dapat ditimbulkan oleh hama tanaman, yang berdasarkan tipe mulut terdiri dari :

Baca Juga :  Resep Masakan Puasa Hari 12, Ramadhan 1444 H Tahun 2023

a. Tipe menggigit mengunyah

Jenis alat mulut ini terdiri atas sepasang bibir, organ penggiling untuk menyobek dan menghancurkan serta adanya organ tipis sebagai penyobek. Makanan yang disobek kemudian dikunyah kemudian ditelan. Secara struktural alat memakan jenis ini terdiri dari:

  • Labrum, yang fungsinya adalah untuk memasukkan makanan ke dalam rongga mulut.
  • Epifaring, berfungsi sebagai pengecap.
  • Mandibel,mempunyai fungsi untuk mengunyah, memotong, atau melunakkan makanan.
  • Maksila, adalah sebuah alat bantu untuk mengambil makanan. Maksila memiliki empat cabang, yaitu kardo, palpus, laksinia, dan galea.
  • Hipofaring, menyerupai lidah dan tumbuh dari dasar rongga mulut.
  • Labium, berperan sebagai bibir bawah bersama bibir atas berfungsi untuk menutup atau membuka mulut. Labium terbagi menjadi tiga bagian, yaitu mentum, submentum, dan ligula. Ligula terdiri dari sepasang glosa dan sepasang paraglosa.

Identifikasi berdasarkan gejala serangannya yakni dengan memperhatikan tipe alat mulut menggigit dan mengunyah maka akan ditemukan bagian tanaman yang hilang, apakah dimakan, digerek atau digorok. Contoh serangga dengan tipe alat mulut menggigit mengunyah yaitu ordo Coleoptera, Orthoptera, Isoptera, dan Lepidoptera.

b. Tipe meraut dan menghisap

Tipe alat mulut ini contohnya tipe alat mulut lebah madu Apis cerana (Hymenoptera, Apidae) yang merupakan tipe kombinasi dengan struktur labrum dan mandibelnya seperti tipe alat mulut menggigit mengunyah, tetapi maksila dan labiumnya memanjang dan menyatu. Sedangkan Glosa dapat merupakan bagian dari labium yang berbentuk memanjang dengan bagian ujungnya menyerupai lidah yang berbulu dengan sebutan flabelum. Flabelum dapat bergerak menyusup dan menarik untuk mencapai cairan nektar yang ada di dalam bunga. Hama ini akan meraut jaringan hingga keluar cairan , selanjutnya cairan ini kemudian dihisap paruh konikal. Pada akhirnya jaringan tanaman yang terserang akan cenderung berwarna putih atau belang yang kemudian tampak mengerut.

Baca Juga :  Link Twibbon Hari Jadi Ngawi ke-664 Tahun 2022, Klik Disini

c. Tipe menjilat mengisap (Sponge)

Tipe alat mulut ini contohnya alat mulut lalat (Diptera). Pada bagian bawah kepala terdapat labium yang bentuknya berubah menjadi tabung yang bercelah. Ruas pangkal tabung disebut rostrum dan ruas bawahnya disebut haustelum. Bagian ujung labium ini berbentuk khusus berfungsi sebagai pengisap yang disebut labellum. Ludah yang dikeluarkan hama ini dapat untuk melunakkan bahan pangan padat menjadi lembek akibatnya menjadi busuk kemudian baru dihisapnya.

d. Tipe Mengisap

Tipe alat mulut ini dijumpai pada ngengat dan kupu-kupu dewasa (Lepidoptera) dan merupakan tipe yang khusus, yaitu labrumnya sangat kecil, maksila palpusnya berkembang tidak sempurna. Labium mempunyai palpus labial yang berambut lebat dan memiliki tiga segmen. Probosis merupakan bagian alat mulut yang dianggap penting, dibentuk oleh maksila dan galea dan menjadi suatu tabung yang sangat memanjang dan menggulung, biasanya dimiliki oleh imago dari ordo lepidoptera. Serangga dewasa umumnya bukan merupakan hama tetapi serangga yang mempunyai alat mulut mengunyah pada stadia larvalah yang bertindak sebagai hama.

e. Tipe Menusuk Mengisap

Sebagai contohnya kepik yang mempunyai alat mulut menusuk mengisap, misalnya Scotinophara (Heteroptera). Alat mulutnya yang paling menonjol adalah labium, yang dapat berfungsi menjadi selongsong stilet. Terdapat empat stilet yang sangat runcing yang berfungsi sebagai alat penusuk dan mengisap cairan tanaman. Keempat stilet tersebut berasal dari sepasang maksila dan mandible; merupakan suatu perubahan bentuk dari alat mulut serangga pengunyah. Serangga hama dengan tipe alat mulutnya menusuk dan mengisap gejala serangan yang ditimbulkan sehingga pada bagian tanaman akan ditemukan bekas tusukan stilet yang dapat menyebabkan terjadinya perubahan warna atau perubahan bentuk pada bagian tanaman yang diserangnya.

You May Also Like