Daftar Isi
beritawarganet.com – Kunci Jawaban “Urang Kanekes, Si Suku Baduy”. Keberagaman suku bangsa di Indonesia menyebabkan keragaman budaya seperti cara hidup sehari-hari. Bahkan banyak diantara mereka yang memegang teguh adat istiadat, sehingga tidak mengenal kehidupan di luar daerah mereka. Apaka Sobat BW pernah mendengar tentang suku Baduy? Suku Baduy meerupakan salah satu suku yang memegang teguh adat istiadatnya dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Bagaimana kisah keseharian Suku Baduy, mari kita baca ceritanya!
Bacalah dalam hati teks berikut!
Urang Kanekes, Si Suku Baduy
Banten merupakan sebuah provinsi di Pulau Jawa bagian barat. Provinsi Banten memiliki kekayaan alam dengan pemandangan indah, termasuk pegunungan dan pantai. Di pegunungan Kendeng dengan ketinggian 600 m dari permukaan air laut, tinggal masyarakat adat yang biasa kita sebut suku Baduy. Namun, masyarakat suku Baduy lebih senang menyebut diri mereka urang Kanekes. Dalam bahasa Sunda, urang berarti orang.
Masyarakat Kanekes dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tangtu dan panamping. Kelompok tangtu dikenal sebagai Kanekes Dalam atau Baduy Dalam. Sebaliknya, kelompok panamping dikenal sebagai Kanekes Luar atau Baduy Luar.
Kelompok Kanekes Dalam atau Baduy Dalam tinggal di tiga desa, yaitu Cikertawana, Cikeusik, dan Cibeo. Masyarakat Kanekes Dalam masih sangat teguh dalam memegang tradisi. Mereka tidak menggunakan alat-alat elektronika, tidak menggunakan alas kaki, tidak menggunakan kendaraan sebagai alat transportasi, serta mengenakan pakaian adat yang ditenun dan dijahit sendiri. Mereka menganut kepercayaan tradisional “sunda wiwitan” dan dipimpin oleh seorang Pu’un. Pu’un juga berkedudukan sebagai pemimpin masyarakat Kanekes.
Kelompok panamping sedikit berbeda dari masyarakat Kanekes Dalam. Masyarakat Kanekes Luar atau Baduy Luar telah mengenal teknologi dan alat elektronik. Mereka juga mengenakan pakaian modern. Namun, masyarakat Baduy Luar masih bisa dikenali dari ciri khas mereka, yaitu mengenakan ikat kepala berwarna hitam.
(Sumber: http://m.detik.com)
Ayo Berdiskusi
Bentuklah kelompok bersama 4-5 temanmu. Bacalah dalam hati teks ”Urang Kanekes, Si Suku Baduy”.
1. Adakah kesamaan cara hidup suku bangsa Baduy dengan suku bangsamu? Jika ada, dalam hal apa? Jika berbeda, apa perbedaannya
Kesaamaan hidup suku bangsa Baduy dengan suku bangsa ku yaitu suku bangsa Baduy Luar dan suku bangsaku sudang mengenal teknologi dan elektronik, mereka juga menggunakan pakaian modern. Sedangkan perbedaannya terdapat pada suku bangsa Baduy Dalam masih sangat teguh dalam memegang tradisi. Mereka tidak menggunakan alat-alat elektronika, tidak menggunakan alas kaki, tidak menggunakan kendaraan sebagai alat transportasi, serta mengenakan pakaian adat yang ditenun dan dijahit sendiri.
2. Adakah kata sulit yang kalian temukan pada bacaan tersebut? Jika ada, tuliskan lalu carilah artinya. Tuliskan dalam bentuk tabel seperti berikut.
Kata Sulit dari teks “Urang Kanekes, Si Suku Baduy”
a. Tradisi Adat kebiasaan turun-temurun (dari nenek moyang) yang masih dijalankan dalam masyarakat
b. Alat elektronika Alat yang bekerja menggunakan listrik
c. Alas kaki Penutup telapak kaki (kasut, sandal, terompah, sepatu, dan sebagainya)
d. Alat transportasi Alat pengangkutan barang oleh berbagai jenis kendaraan sesuai dengan kemajuan teknologi
e. Tenun Hasil kerajinan yang berupa bahan (kain) yang dibuat dari benang (kapas, sutra, dan sebagainya) dengan cara memasuk-masukkan pakan secara melintang pada lungsin
3. Tuliskan pokok pikiran dari setiap paragraf pada teks “Urang Kanekes, Si Suku Baduy”.
Pokok pikiran paragraf 1: Banten merupakan sebuah provinsi di Pulau Jawa bagian barat.
Pokok pikiran paragraf 2: Masyarakat Kanekes dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tangtu dan panamping.
Pokok pikiran paragraf 3: Masyarakat Kanekes Dalam masih sangat teguh dalam memegang tradisi.
Pokok pikiran paragraf 4: Kelompok panamping sedikit berbeda dari masyarakat Kanekes Dalam.
Budaya setiap suku bangsa mungkin memiliki beberapa persamaan dan mungkin pula memiliki perbedaan. Jika kita amati lagi dari teks “Urang Kanekes, Si Suku Baduy”, ada sedikit perbedaan budaya suku Baduy Luar dan suku Baduy Dalam. Masyarakat suku Baduy Dalam tidak boleh menggunakan alat elektronik. Berbeda dengan kita yang mungkin sudah tergantung pada alat-alat elektronik seperti handphone, televisi, dan alat elektronik lainnya. Bagaimana dengan Sobat BW, apakah Sobat BW bisa melakukan kegiatan sehari-hari tanpa menggunakan alat elektronik? Sobat BW bisa belajar pada Suku Baduy Dalam ya.
Semoga bermanfaat..