Daftar Isi
Beritawarganet.com-Kunci Jawaban Aktivitas 10 halaman 275 Pelapukan, Erosi dan Sedimentasi IPS SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka.
Kali ini, beritawarganet.com akan membahas kunci jawaban IPS SMA Kelas 10 halaman 274. Pertanyaan ini bisa warganet temukan pada buku IPS SMA Kelas 10 Kurikulum Merdeka tentang Gempa Bumi dan Tsunami. Pembahasan berikut bisa warganet simak untuk mencocokan dengan jawaban yang telah warganet kerjakan sebelumnya. Jadi, silahkan kerjakan terlebih dahulu secara mandiri ya???
Aktivitas 10
Petunjuk kerja:
• Kerjakan tugas secara berkelompok.
• Pilihlah salah satu topik.
• Gunakan berbagai sumber belajar untuk mendapatkan data.
• Presentasikan laporan tugas di kelas.
Tugas:
1. Pilih salah satu topik: pelapukan, erosi dan sedimentasi!
Jawaban:
Pilihlah salah satu topik
a. Pelapukan
Proses alterasi dan fragsinasi batuan dan material tanah pada dan/atau dekat permukaan bumi yang disebabkan karena proses fisik, kimia dan biologi.
b. Erosi
Suatu peristiwa yang terjadi secara alami oleh pengikisan padatan (sedimen, tanah, batuan, dan partikel lainnya) akibat transportasi oleh angin, tanah dan material lain di bawah pengaruh gravitasi atau oleh makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang atau pertumbuhan akar tanaman yang mengakibatkan retakan tanah dalam hal ini disebut bio-erosi.
c. Sedimentasi
Suatu proses pengendapan material yang ditransport oleh media air, angin, es atau gletser di suatu cekungan. Delta yang terdapat di mulut-mulut sungai adalah hasil dan proses pengendapan material-material yang diangkut oleh air sungai, sedangkan bukit pasir (sand dunes) yang terdapat di gurun dan di tepi pantai adalah pengendapan dari material-material yang diangkut oleh angin.
2. Amatilah lingkungan sekitar kalian dan temukan 1 contoh dari topik yang telah dipilih.
Jawaban:
Kami mengambil topik Erosi Tanah
3. Jelaskan penyebab terjadinya dan pengaruhnya bagi manusia dan flora-fauna.
Jawaban:
Penyebab terjadinya Erosi Tanah dan Pengaruhnya
Tanah mungkin terlihat seperti sumber daya alam yang tidak terbatas dengan tingkat ketahanan yang tinggi. Kenyataannya, tanah sangatlah rapuh karena proses pembentukannya memakan ribuan tahun. Tanah lapisan atas yang paling dekat dengan permukaan mengandung nutrisi yang penting bagi tanaman. Lapisan tanah inilah yang terancam erosi akibat pergerakan angin dan air. Erosi tanah akan mengurangi kesuburan tanah, sehingga dapat berdampak buruk pada hasil panen. Erosi juga mengalirkan air yang mengandung tanah ke hilir, sehingga menumpuk lapisan sedimen tebal yang dapat menyumbat aliran air di kali dan sungai, yang pada akhirnya dapat menyebabkan banjir. Begitu terjadi, erosi tanah kemungkinan besar akan terus terulang.
Erosi tanah adalah sebuah permasalahan global. Erosi tanah kini terjadi lebih cepat daripada pembentukan tanah, sehingga banyak lahan tidak dapat lagi ditanami – sebuah persoalan yang sangat serius di dunia dengan populasi yang diperkirakan akan mencapai 9 miliar pada pertengahan abad ini. Untuk itu, pengelolaan lahan secara lebih cerdas sangatlah dibutuhkan.
Erosi menurunkan kualitas tanah, sehingga kapasitas tanamnya semakin rendah. Padahal, tanaman adalah penyerap karbon dioksida yang menjadi penyebab pemanasan iklim. Tanah sendiri dalam setahun mampu menyerap gas rumah kaca (GRK) setara dengan 5 persen dari total emisi GRK tahunan dari aktivitas manusia.
Dampak erosi tanah
Di seluruh dunia kita telah melihat berbagai dampak dari risiko erosi tanah. Sebut saja bencana banjir yang mematikan di Jakarta awal tahun ini. Erosi sedimen tanah yang terjadi di hulu telah menyumbat sungai dan kanal kota Jakarta dan menyebabkan luapan air. Banjir akibat erosi seperti ini juga terjadi di banyak negara, seperti Kolombia, India, Filipina, dan Republik Demokratik Kongo.
Erosi tanah bukanlah hanya sebuah permasalahan lingkungan, tetapi juga menyebabkan kerugian besar bagi perekonomian. Sebuah penelitian memperkirakan bahwa jumlah kerugian ekonomi global akibat erosi tanah mencapai sekitar US$8 miliar, yang disebabkan berkurangnya kesuburan tanah, turunnya hasil panen dan naiknya penggunaan air. Di pulau Jawa, Indonesia, erosi tanah mengakibatkan perununan PDB pertanian sebesar 2 persen, bila memperhitungkan kerugian yang dirasakan petani secara langsung maupun kerugian pihak lainnya di hilir. Penelitian lain menunjukkan bahwa erosi tanah di Sleman, sebuah kabupaten di pulau Jawa, telah menyebabkan kerugian sebesar 17 persen dari pendapatan bersih rata-rata petani per hektar lahan.
4. Berikan pendapat kalian mengenai solusi untuk mengatasi persoalan tersebut.
Jawaban:
Solusi yang Dapat Diterapkan untuk Mencegah Erosi Tanah
a. Terapkan Praktik Pertanian yang Ramah Tanah
Metode terasering perlu diterapkan agar pertanian di lereng bukit dapat dikelola dengan lebih baik. Terasering mencegah erosi dan mampu mengalirkan lebih banyak air untuk tanaman. Selain itu, lahan pertanian lereng bukit membutuhkan tutupan tanaman untuk membantu mempertahankan kondisi tanah. Hal ini dapat dilakukan melalui metode tumpangsari, yaitu menanam dua jenis tanaman bersamaan di ladang yang sama, misalnya menanam jagung atau kedelai di antara barisan pohon kelapa sawit. Bagi petani kecil, sistem wanatani dengan berbagai tanaman dan pohon ditanam secara bersamaan juga dapat menjadi solusi ramah tanah yang efektif. Selain itu, penggunaan pupuk kandang dapat meningkatkan bahan organik yang terkandung dalam tanah, sehingga mencegah erosi. Akhirnya, rotasi tanaman berakar dalam dan berakar dangkal dapat memperbaiki struktur tanah dan pada saat yang sama mengurangi erosi.
b. Tawarkan Insentif untuk Pengelolaan Tanah
Meskipun ilmu pengelolaan tanah secara berkelanjutan terus berkembang, penerapannya seringkali sulit untuk dilakukan akibat konteks sosio-ekonomi yang ada. Praktik-praktik tanah berkelanjutan harus mempertimbangkan kemampuan finansial petani. Saat ini, praktik anti-erosi umumnya membutuhkan biaya rata-rata sebesar $500 per hektar, nilai investasi yang sangat besar bagi seorang petani. Untuk itu, pemerintah dan pihak bank harus membantu para petani mendapatkan akses kredit dan mau mendukung praktik pencegahan erosi yang ada. Hal ini tidak hanya baik bagi petani, namun juga seluruh masyarakat. Biaya pencegahan erosi ini jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan biaya yang diperlukan untuk pemulihan dan rehabilitasi lahan, yang diperkirakan mencapai $1.500 – $2.000 per hektar oleh satu sumber dan $15.221 per hektar oleh sumber lainnya.
c. Pencegahan DAN Rehabilitasi
Rehabilitasi tanah yang sudah rusak, menghentikan penurunan kualitas tanah lebih jauh dan mengutamakan langkah-langkah pencegahan erosi dalam kebijakan pengelolaan lahan merupakan kunci pengelolaan dan pengurangan erosi tanah. Melalui cara-cara ini, kita dapat membantu mencegah timbulnya kelaparan dan memitigasi krisis iklim.
Aksi lanjutan:
Solusi yang telah kalian buat dapat dikampanyekan melalui berbagai media sosial sehingga kalian dapat menjadi generasi yang berkontribusi bagi kebaikan bumi.
Disclaimer:
1. Kunci jawaban pada unggahan Beritawarganet tidak mutlak kebenarannya
2. Unggahan ini bisa Warganet gunakan sebagai salah satu acuan dalam mengerjakan soal bukan sebagai acuan utama
3. Kunci jawaban pada unggahan Beritawarganet mungkin akan berbeda dengan pembahasan di sekolah atau penunjang lain