Berita Warganet – Untuk Percepat Persiapan Tatap Muka, Kini Dana BOS Lebih Fleksibel. Mendikbud menjelaskan bahwa Kemendikbud berkomitmen untuk memastikan kemerdekaan bagi kepala sekolah untuk menentukan kebutuhan apa yang paling penting bagi sekolahnya di masa pandemi ini. Harapannya, satuan pendidikan langsung dapat mengambil keputusan cepat untuk mengatasi tantangan-tantanngan yang sangat berbeda di tiap daerah. Oleh karena itu, kebijakan dana BOS saat ini seyogyanya digunakan untuk memfasilitasi berbagai kebijakan yang diambil satuan pendidikan dalam menyikapi perubahan dan tantangan sehubungan dengan persiapan PTM bertahap.
“Dana BOS 2021 masih tetap fleksibel untuk digunakan membayar honor guru, sebab Indonesia masih dalam kondisi darurat bencana. Namun dalam kondisi normal, penggunaan Dana BOS untuk honor guru dibatasi maksimal 50%, baik untuk sekolah negeri dan swasta,” jelasnya.
Selain bantuan kuota internet, pemerintah memprioritaskan vaksinasi Covid-19 bagi guru dan tenaga kependidikan. Hal tersebut sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo, yang menginstruksikan PTM secara bertahap pada Juli 2021.
“Arahan Bapak Presiden yang didukung komitmen Bapak Menteri Kesehatan, target vaksinasi bagi para pendidik dan tenaga kependidikan, InsyaAllah selesai di akhir Juni 2021. Harapan Bapak Presiden, Juli 2021 di mana tahun ajaran baru akan dimulai, semua sekolah sudah dapat melakukan pembelajaran tatap muka terbatas,” ucap Mendikbud. PTM yang dilakukan harus tetap memenuhi daftar periksa dan mengikuti protokol kesehatan.
Pada kesempatan ini pula, Mendikbud menjamin fleksibilitas penggunaan Dana BOS tahun 2021. “Kami menganjurkan dana BOS secepatnya digunakan untuk memenuhi daftar periksa PTM dan persiapan PTM. Karena, ketika vaksinasi sudah bergulir, sekolah akan didorong memulai tatap muka. Hal ini dilakukan untuk mencegah kehilangan kesempatan belajar yang lebih besar lagi bagi anak-anak kita,” terang Mendikbud. Ia pun mencontohkan fleksibilitas penggunaan dana BOS seperti untuk pembelian gawai, perlengkapan protokol kesehatan, transportasi yang aman bagi guru dan murid, dan lain-lain.
Lebih lanjut ia mencontohkan, kalau sekolah ada yang masih menerapkan PJJ maka jelas yang paling kritis adalah bagaimana untuk kembali tatap muka secara aman. “Mohon semua kepala dinas, kepala sekolah, dan pemerintah darah untuk segera mengakselerasi dan menggunakan dana BOS untuk segera tatap muka,” tekannya.