Kegiatan Kokurikuler melalui Cara Lainnya

Berita Warganet –  Kegiatan Kokurikuler melalui Cara Lainnya. Kegiatan kokurikuler menjadi salah satu bagian penting dalam pembelajaran di satuan pendidikan. Di luar bentuk umum seperti projek penguatan profil pelajar Pancasila atau kegiatan berbasis minat dan bakat, terdapat satu bentuk yang tidak kalah esensial yaitu kegiatan kokurikuler melalui cara lainnya. Bentuk ini memberikan keleluasaan bagi satuan pendidikan untuk mengembangkan kegiatan berdasarkan konteks lokal, nilai-nilai khas lembaga, dan kolaborasi lintas keilmuan.

Makna dan Ruang Lingkup “Cara Lainnya”

Bentuk kegiatan kokurikuler cara lainnya merupakan pendekatan fleksibel yang dapat dikembangkan berdasarkan:

  1. Ciri khas satuan pendidikan berbasis konteks lokal
    Kegiatan ini muncul dari kekayaan lokal di sekitar lingkungan sekolah, baik berupa budaya, tradisi, sumber daya alam, atau potensi masyarakat. Contohnya seperti:

    • Kelas membatik atau menenun

    • Permainan tradisional daerah

    • Praktik bertani, berkebun, atau beternak

    • Pelatihan kuliner lokal atau kerajinan khas daerah

  2. Nilai-nilai khas satuan pendidikan atau yayasan
    Satuan pendidikan yang berada di bawah naungan lembaga/yayasan tertentu dapat mengembangkan kegiatan kokurikuler berdasarkan nilai-nilai internal lembaga tersebut. Misalnya:

    • Nilai keislaman pada satuan pendidikan berbasis pesantren

    • Nilai kekristenan di sekolah Kristen/Katolik

    • Nilai-nilai budaya atau spiritual lain sesuai afiliasi lembaga

  3. Kegiatan dari satu disiplin ilmu (monodisiplin) yang berkolaborasi lintas bidang
    Contoh paling umum adalah pagelaran seni. Meskipun berasal dari satu disiplin (seni), kegiatan ini memerlukan kolaborasi antara bidang seni musik, tari, teater, tata panggung, bahkan teknologi dan manajemen acara.

Prinsip Utama Pelaksanaan Kokurikuler Cara Lainnya

Agar sebuah kegiatan dapat dikategorikan sebagai kokurikuler, kegiatan tersebut harus memenuhi beberapa kriteria berikut:

  • Dirancang secara terencana dan sistematis

  • Melibatkan partisipasi aktif murid

  • Mengandung asesmen atau penilaian yang relevan dengan kompetensi pembelajaran

  • Berorientasi pada penguatan delapan dimensi Profil Pelajar Pancasila

Dengan demikian, kegiatan kokurikuler tidak hanya menjadi aktivitas tambahan, tetapi menjadi bagian integral dari pengembangan kompetensi murid.

Tahapan Pengembangan Kegiatan Kokurikuler Cara Lainnya

Satuan pendidikan dapat mengikuti langkah-langkah berikut dalam menyusun kegiatan kokurikuler cara lainnya:

  1. Penentuan Dimensi Profil Pelajar Pancasila
    Pilih dimensi yang ingin dikuatkan, seperti gotong royong, kebhinekaan global, atau kemandirian.

  2. Penentuan Tema
    Tema ditetapkan sesuai dengan kebutuhan murid dan karakteristik lokal satuan pendidikan.

  3. Identifikasi Nilai Khas atau Program Unggulan Sekolah
    Tentukan nilai-nilai yang menjadi ciri khas lembaga, kebijakan pemerintah daerah, atau program unggulan yang dapat dijadikan rujukan.

  4. Penyusunan Perencanaan Kokurikuler
    Rancang kegiatan secara menyeluruh, mulai dari tujuan, langkah kegiatan, alokasi waktu, keterlibatan pihak luar (jika ada), hingga instrumen asesmen.

  5. Pelaksanaan Kegiatan Kokurikuler
    Kegiatan dilaksanakan dengan melibatkan murid secara aktif dan reflektif.

  6. Evaluasi dan Tindak Lanjut
    Lakukan refleksi dan evaluasi bersama, baik dari murid maupun pendidik, untuk melihat kebermanfaatan kegiatan dan kemungkinan pengembangan ke depan.

Kesimpulan

Kegiatan kokurikuler melalui cara lainnya memberikan ruang bagi satuan pendidikan untuk lebih kreatif, kontekstual, dan adaptif dalam mendukung penguatan karakter dan kompetensi murid. Dengan mengangkat potensi lokal, nilai-nilai khas lembaga, serta kolaborasi lintas keilmuan, kegiatan ini bukan hanya memperkaya pengalaman belajar murid, tetapi juga memperkuat jati diri satuan pendidikan itu sendiri. Selama kegiatan memenuhi prinsip kokurikuler yang sistematis, partisipatif, dan bermakna, maka ia akan berkontribusi besar terhadap terwujudnya Profil Pelajar Pancasila yang utuh.