Kunci Jawaban Aktivitas 15 halaman 105 Perbedaan Orang-orang Indonesia yang Merantau ke Malaysia Pada Masa Lalu dan Masa Kini IPS SMP Kelas 7 Kurikulum Merdeka

Beritawarganet.com-Kunci Jawaban Aktivitas 15 halaman 105 Perbedaan Orang-orang Indonesia yang Merantau ke Malaysia Pada Masa Lalu dan Masa Kini IPS SMP Kelas 7 Kurikulum Merdeka.

Kali ini, beritawarganet.com akan membahas kunci jawaban IPS SMP Kelas 7 halaman 105. Pertanyaan ini bisa warganet temukan pada buku IPS SMP Kelas 7 Kurikulum Merdeka tentang Perbedaan Orang-orang Indonesia yang Merantau ke Malaysia Pada Masa Lalu dan Masa Kini. Pembahasan berikut bisa warganet simak untuk mencocokan dengan jawaban yang telah warganet kerjakan sebelumnya. Jadi, silahkan kerjakan terlebih dahulu secara mandiri ya???

Aktivitas 15

Bagaimana perbedaan orang-orang Indonesia yang merantau ke Malaysia pada masa lalu dan masa kini?

Jawaban:

Baca Juga :  Kunci Jawaban "Cara Membuat Benda Tiga Dimensi"

Masa Lalu

Orang Indonesia pada zaman dulu memutuskan merantau ke negeri orang, salah satunya Malaysia sebagai budak perkebunan. Sejak zaman kolonial pemerintahan Inggris di Semenanjung Malaya, ibu kota Negara Bagian Selangor, Shah Alam, Malaysia, sudah didatangi oleh orang-orang Jawa. Banyak tenaga kerja dari Indonesia, khususnya Jawa dikirim untuk bekerja di Semenanjung Malaya sebagai buruh perkebunan kelapa sawit dan karet. Karena orang Jawa dikenal berkinerja baik dan jumlah penduduknya juga banyak, maka pemerintah kolonial Inggris memutuskan merekrut tenaga kerja asal Jawa dengan membuka kantor perekrutan di kota besar di Jawa.

Tidak hanya orang Jawa, orang Indonesia dari suku lain, seperti yang berasal dari Pulau Sumatera, umumnya dari suku Minangkabau dan Aceh juga melakukan migrasi ke negara yang dijuluki sebagai Negeri Jiran. Para pendatang ini kemudian mendirikan pemukiman yang dikenal dengan sebutan Kampung Padang Jawa.

Dalam bidang pendidikan dahulu Indonesia mengirim guru-guru terbaik ke malaysia. Era pemerintahan Sukarno, Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki banyak tenaga pengajar lulusan perguruan tinggi—bila dibandingkan dengan guru di negara tetangga, bukan rasionya terhadap keseluruhan penduduk. Kondisi ini menarik perhatian Pemerintah Malaysia yang juga menginginkan perbaikan pendidikan di dalam negeri selepas mendapat kemerdekaan di tahun 1957. Melihat kompetensi guru Indonesia yang cukup menarik di mata negara asing, khususnya Malaysia, Pemerintah Orde Baru mulai mengirim tenaga guru terdidik ke Malaysia sebagai bagian langkah normalisasi hubungan Indonesia-Malaysia pada 1966. Ekspor guru ke Malaysia juga berasal dari permintaan langsung Pemerintah Malaysia sebagai tindak lanjut terbentuknya kembali lembaga persahabatan kedua negara.

Baca Juga :  Download Aplikasi e-Rapor Kurikulum Merdeka Kemdikbudristek Resmi

Guru Indonesia di Malaysia kala itu umumnya ditugaskan selama tiga tahun di sekolah-sekolah menengah yang menggunakan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar. Mereka bertugas memperbaiki tata bahasa Melayu pelajar-pelajar Malaysia yang terbiasa bercakap-cakap dalam bahasa Inggris. Selain itu, ada pula upaya memperbaiki kurikulum sains peninggalan Inggris yang dinilai sudah usang. Sampai Juni 1972, terdapat 175 guru Indonesia yang tinggal dan bekerja di Malaysia.

Baca Juga :  Berikut ini langkah awal dalam melakukan tindakan kelas

Masa Kini

Masa kini orang Indonesia masih banyak yang merantau ke Malaysia untuk bekerja, tetapi jenis pekerjaan yang dilakukan sudah berbagai macam, tidak terbatas sebagai seorang buruh perkebunan saja.

Pemerintah Indonesia sendiri juga memang masih melakukan pengiriman Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Malaysia dengan alasan perekonomian. Di samping untuk bekerja, orang Indonesia yang merantau ke Malaysia juga mempunyai tujuan lain, salah satunya adalah mengenyam pendidikan. Kondisi dunia keguruan di Indonesia saat ini berbanding terbalik dengan apa yang terjadi puluhan tahun silam.

 

 

Disclaimer:

1. Kunci jawaban pada unggahan Beritawarganet tidak mutlak kebenarannya

2. Unggahan ini bisa Warganet gunakan sebagai salah satu acuan dalam mengerjakan soal bukan sebagai acuan utama

3. Kunci jawaban pada unggahan Beritawarganet mungkin akan berbeda dengan pembahasan di sekolah atau penunjang lain

Untuk mendapatkan Pembahasan Soal Kurikulum Merdeka lainnya dapat diakses melalui Beritawarganet.com.