Daftar Isi
Beritawarganet.com – Tahapan pengoperasian motor listrik. Tahukah Anda apa yang dimaksud dengan sistem pengendali motor listrik? Sistem ini merupakan cara untuk mengatur kerja motor listrik mulai dari proses awal saat motor dinyalakan (start), saat motor beroperasi (berputar), hingga proses penghentian (stop), baik dengan atau tanpa sistem pengereman.
Sistem pengendali motor listrik sangat penting terutama untuk memastikan motor bekerja secara efisien, aman, dan sesuai dengan kebutuhan pengguna. Pengendalian ini mencakup beberapa tahapan penting dalam pengoperasian motor listrik, yaitu:
1. Starting (Mulai Jalan)
Pada tahap awal ini, motor mulai dinyalakan. Pengoperasian motor secara langsung atau Direct On Line (DOL) umumnya digunakan untuk motor dengan daya kecil, yaitu di bawah 4 kW. Untuk motor dengan daya yang lebih besar, dibutuhkan sistem pengendali awal seperti star-delta starter atau soft starter. Tujuan dari penggunaan sistem ini adalah untuk mengurangi arus start yang sangat besar, yang jika tidak dikendalikan dapat merusak sistem atau mengganggu jaringan listrik.
2. Running (Berputar)
Setelah motor berhasil menyala, arus listrik yang awalnya tinggi akan menurun secara bertahap menuju arus normal. Pada tahap ini, motor sudah mulai berputar secara stabil dan siap digunakan sesuai kebutuhan. Pengaturan pada fase ini dapat mencakup pengaturan kecepatan motor, pembalikan arah putaran, serta kontrol lainnya tergantung pada aplikasi dan jenis motor yang digunakan.
3. Stopping (Berhenti)
Tahapan ini merupakan fase akhir dari pengoperasian motor. Motor dihentikan dengan cara memutuskan aliran arus listrik dari sumber tegangan. Proses penghentian ini bisa dilakukan secara sederhana atau dengan sistem pengereman (brake system) agar motor berhenti lebih cepat dan sesuai dengan kebutuhan operasi.
Jenis dan Komponen Sistem Pengendali Motor Listrik
Sistem pengendali motor listrik memiliki banyak jenis dan variasi, tergantung pada kebutuhan dan kompleksitas aplikasinya. Sistem ini juga memanfaatkan berbagai komponen pendukung, seperti:
-
Kontaktor
-
Overload relay
-
Timer
-
Push button (tombol kendali)
-
Saklar pemutus
-
Sensor kecepatan atau posisi
-
Inverter (untuk kontrol kecepatan)
Dengan memahami dan mengimplementasikan sistem pengendalian motor listrik yang tepat, efisiensi kerja motor dapat ditingkatkan, serta risiko kerusakan atau bahaya akibat lonjakan arus dapat diminimalkan.