Daftar Isi
Untuk dapat tumbuh tegak dan berkembang, tanaman membutuhkan tempat yang disebut dengan media tanam. Media tanam merupakan komponen utama dalam kagiatan budidaya tanaman. Jenis media tanam terdiri dari media tanam tunggal dan media tanam campuran. Masing-masing jenis media tanam mempunyai karakteristik yang berbeda sehingga perlu mengenal karakternya untuk dapat menyesuaikan dengan tanamannya.
Media tanam juga disebut dengan media tumbuh, yaitu suatu media atau bahan yang digunakan sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya akar tanaman. Media tanam merupakan tempat hidup tanaman yang harus dapat menyangga perakaran tanaman agar bisa berdiri tegak dan tidak mudah roboh karena diterpa angin dan gangguan lainnya. Media tanam yang baik/sesuai dapat membantu tanaman tumbuh kokoh sehingga pertumbuhan tanaman menjadi lebih optimal.
Fungsi Media Tanam
Fungsi media tanam diantaranya sebagai berikut :
- Tempat berkembangnya perakaran tanaman
- Penyedia dan penyimpan air bagi tanaman
- Penyedia unsur hara yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembangnya tanaman
- Penyedia udara yang digunakan untuk respirasi/pernafasan akar tanaman.
Selanjutnya tentang media tanam dapat dijelaskan sebagai berikut :
1. Media tanam sebagai penyedia unsur hara yaitu unsur hara makro (N,P,K, S, Mg, Ca) dan unsur hara mikro ( Fe, Mn, Mo, Cu, dan B) yang dibutuhkan tanaman.
2. Daya pegang/ikat air /Water Holding Capasity ( WHC ) adalah : Kemampuan media tanam untuk mempertahankan air didalam ruang porinya. Media tanam yang memiliki daya pegang/ikat air untuk media tanam yang buruk akan lebih cepat kekeringan dan kehilangan unsur hara akibat pencucian unsur. Akan tetapi sebaliknya untuk media tanam yang memiliki daya pegang air terlalu kuat biasanya tidak akan melepaskan air dan unsur hara ke tanaman meskipun media tanam tersebut masih basah. Nilai daya pegang/ikat air biasanya akan sebanding dengan daya serap unsur hara. Sehingga media tanam tidak boleh kurang atau kelebihan air.
3. Porositas adalah banyaknya ruang pori yang ada di dalam media tanam. Fungsi ruang pori adalah :
- Sebagai tempat penyimpanan udara untuk respirasi/pernafasan akar.
- Mendorong perakaran tumbuh sehat dengan porositas tanaman yang baik.
- Membantu membuang kelebihan air pada media tanam.
Media tanam yang dapat meningkatkan porositas diantaranya adalah : Pasir, sekam padi, pecahan batu bata, akar pakis.
4. Massa jenis adalah perbandingan antara bobot dan volume media dengan massa jenis rendah memiliki bobot yang lebih ringan meskipun volume besar.
- Massa jenis rendah/ringan,yaitu massa jenis yang cocok untuk tanaman hias, contohnya sekam padi, arang sekam, humus bambu, arang kayu cacahan pakis, cocopeat, moss dll.
- Massa jenis sedang cocok, yaitu massa jenis yang untuk tanaman muda/ bibit tanaman, contohnya pasir, pupuk kandang, kompos.
- Massa jenis tinggi/berat yaitu massa jenis yang cocok untuk semua jenis tanaman dengan media tanah, contohnya tanah.
5. Keasaman /pH (Potensial of Hidrogen)
Keasaman atau pH adalah nilai pada skala pada 0 – 14 yang menunjukkan jumlah relatif ion H+ terhadap ion OH- dalam larutan media tanam. Jika jumlah ion H+ lebih banyak dari pada ion OH-, berarti media tanam bereaksi asam dengan nilai pH berada pada kisaran 0 – 6. Sebaliknya jika jumlah ion OH- lebih besar dari pada jumlah ion H+, berarti media tanaman bereaksi basa ( alkali ), dengan nilai pH berkisar 8 – 14. Jika jumlah ion H+ dan OH- sama, berarti media tanam disebut bereaksi netral yang memiliki pH 7. Adapun pH yang ideal untuk tanaman adalah pH netral yaitu mendekati 6,5 – 7.
Nilai pH media tanam perlu diperhatikan karena beberapa alasan yaitu :
- Derajat keasaman (pH) menentukan mudah tidaknya unsur hara diserap oleh akar tanaman.
- Derajat keasaman (pH) menunjukkan keberadaan unsure yang bersifat racun bagi tanaman.
Media tanam bibit yang :
- Basa, mengandung unsur Na, dan Mo dalam keadaan yang berlebihan.
- Asam, adanya unsur bersifat racun seperti Al, Fe, Zn, Mn, Cu, dalam kondisi yang berlebihan.
Derajat keasaman ( pH ), PH 5,5 – 7,0 dapat mempengaruhi perkembangan mikroorganisme di dalam tanah seperti bakteri dan jamur pengurai dapat berkembang biak dengan baik. Media tanam yang baik yaitu harus bisa mempertahankan nilai pH yang ideal (tidak mudah naik/turun) dengan daya sangga yang baik.
Daya sangga/buffer pH adalah :
potensi/kemampuan media tanam untuk mempertahankan pH agar berada pada kisaran tertentu yang dibutuhkan tanaman. Contoh : media yang memiliki buffer pH baik biasanya memiliki penyerapan hara yang baik pula seperti arang sekam, arang kayu, cocopeat dan zeolit.
Kapasitas Tukar kation (KTK)
Nilai KTK media tanam merupakan kemampuan media tanam untuk bertukar kation yang dimilikinya dengan ion H+ yang dilepaskan oleh tanaman. Media yang mempunyai nilai KTK tinggi antara lain: humus, kompos dan pupuk kandang.
Sterilitas adalah kualitas media tanam secara biologis yang menjamin bahan media tanam tersebut bebas dari hama dan penyakit yang dapat menulari tanaman.
Kriteria dan Persyaratan Media Tanam
Untuk mendapatkan media tanam yang baik dan sesuai dengan jenis tanaman yang akan ditanam, maka harus dapat lebih paham mengenai karakteristik media tanam yang berbeda-beda yang disesuaikan dengan jenis tanamannya.
Media tanam yang baik untuk tanaman hias pot khususnya harus memenuhi syarat yaitu :
- Tidak terdapat kandungan racun atau zat-zat yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman.
- Dapat menyimpan air yang cukup untuk pertumbuhan tanaman
- Media tanam harus mengandung unsur hara /nutrisi untuk mensuplai kebutuhan nutrisi bagi tanaman
- Media tanam harus dapat meyediakan oksigen yang cukup untuk pertumbuhan tanaman
- Media tanam harus dalam kondisi homogen untuk dapat terciptanya media tanam yang gembur.
- Media tanam tidak mudah rusak baik struktur, tekstur beserta kandungan yang ada di dalamnya, selama pertumbuhan tanaman
Media tanam yang tidak memenuhi syarat, jika digunakan akan memberikan dampak yang kurang baik terhadap pertumbuhan tanaman sehingga pertumuhan tanaman menjadi kurang optimal.
Baca Lainya :