Daftar Isi
beritawarganet.com – Kunci Jawaban “Cita-Cita Besar Patih Gajah Mada”. Tahukah Sobat BW pada masa Kerajaan Majapahit ada salah satu panglima perang dan tokoh yang sangat berpengaruh yaitu Mahapatih Gajah Mada. Mahapatih Gajah Mada memiliki cita-cita yang sangat besar, yaitu mempersatukan pulau-pulau dan kerajaan-kerajaan yang ada saat itu menjadi satu yaitu, Nusantara!. Mahapatih Gajah Mada terkenal dengan Sumpah Palapa yaitu janji bahwa ia tidak akan memakan buah palapa, sejanis rempah-rempah bila belum berhasil menguasai pulau-pulau di Nusantara.
Diskusikan bersama teman-temanmu beberapa pertanyaan berikut!
-
Apakah cita-cita Patih Gajah Mada terlalu tinggi saat itu?
Pada saat itu cita-cita Patih Gajah Mada sangat mungkin diwujudkan. Patih Gajah Mada ingin mempersatukan pulau-pulau dan kerajaan-kerajaan yang ada pada saat itu menjadi satu yaitu Nusantara
-
Tahukah kamu usaha apa saja yang dilakukannya untuk mencapai cita-cita tersebut?
Patih Gajah Mada terus menempa dirinya agar dapat masuk ke lingkungan kerajaan dan pengabdiannya terus berlanjut sampai Beliau berjanji untuk mewujudkan cita-citanya dengan melakukan Sumpah Palapa
-
Tahukah kamu bagaimana cara Patih Gajah Mada mewujudkan cita-citanya?
Patih Gajah Mada dengan gigih terus berlatih sampai akhirnya dapat masuk ke lingkungan kerajaan Majapahit dan kemudian terus mengabdi hingga akhirnya membuat janji untuk menyatukan seluruh daerah-daerah di nusantara yang disebut dengan Sumpah Palapa
Cita-Cita Besar Patih Gajah Mada
Gajah Mada diperkirakan lahir pada awal abad ke-14, di lembah Sungai Brantas di antara Gunung Kawi dan Gunung Arjuna. Ia berasal dari kalangan rakyat biasa, bukan dari kalangan keluarga kaya ataupun bangsawan. Sejak kecil, dia memiliki bakat kepemimpinan yang sangat kuat melebihi orang-orang sebaya di masanya. Konon, dia terus menempa dirinya agar dapat masuk ke lingkungan pasukan kerajaan.
Gajah Mada yang memiliki arti “Gajah yang cerdas, tangkas, dan energik.” Memulai pekerjaannya sebagai anggota prajurit Bhayangkara. Karena kemampuannya, ia pun diangkat menjadi Kepala Prajurit Bhayangkara dengan tugas memimpin pasukan pengaman dan pengawal Raja. Pengabdian Gajah Mada pada kerajaan dimulai pada masa pemerintahan Raja Jayanegara (1309 – 1328). Berkat kerja keras dan kepemimpinannya yang hebat, Gajah Mada menjadi seorang Patih Kerajaan Majapahit pada masa pemerintahan Ratu Tribhuawanatunggadewi Jayawisnuwardhani. Pada saat hendak dilantik menjadi patih, Gajah Mada membuat janji yang sangat terkenal hingga kini. Sebuah ikrar atau janji yang dikenal dengan nama Sumpah Palapa.
Ia berjanji tidak ingin menikmati buah palapa kecuali dapat mempersatukan daerah-daerah seperti Seram, Tanjungpura, Haru, Pahang (Semenanjung), Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik (Singapura). Janji atau ikrar yang ia upayakan untuk terwujud dengan menyatukan wilayah tersebut menjadi wilayah Nusantara. Saat itu wilayah Nusantara lebih luas dari wilayah Negara Indonesia saat ini. Saat itu wilayah Nusantara meliputi Seluruh Semenanjung Malayu (Malaysia dan Singapura), Sumat ra, Jawa, Kal imantan, Sulawesi, Sunda kecil, Bali, Maluku, Papua, hingga wilayah Darwin (Australia).
Sumber: www.kompasiana.com/nur_haryono dengan penyesuaian
Berdasarkan bacaan didepan, lengkapilah peta pikiran berikut ini!
Kamu telah tahu ciri-ciri puisi juga bagian-bagian puisi. Bacalah puisi di bawah ini dengan saksama!
Maha Patih Gajah Mada
Karya: D. Karitas
Wahai Maha Patih Gajah Mada
Sejarah telah mengukir nama besarmu
Sejarah telah mengakui kepemimpinanmu
Sejarah telah mencatat keberanianmu
Maha Patih Gajah Mada
Tak akan hilang dari benak kami para pemuda bangsa
Kisah kepahlawananmu
Semangat pantang menyerahmu
Dan usaha keras untuk mewujudkan cita-citamu
Maha Patih Gajah Mada,
Kami akan terus membangun bangsa ini
Kami akan terus menjaga persatuan dan kesatuan negara ini
Dan kami akan terus menghormatimu, pahlawan kami
Usaha Patih Gajah Mada untuk mempersatukan Nusantara telah terwujud, meskipun wilayahnya tidak seluas yang ia cita-citakan. Usaha mempersatukan wilayah dan masyarakat di dalamnya tentu bukan hal yang mudah. Oleh karenanya, bangsa Indonesia harus memelihara persatuan dan kesatuan dengan sungguh-sungguh.
Ayo Berkreasi!
Amatilah kehidupan masyarakat yang ada di sekitarmu! Apakah mereka berasal dari daerah yang sama? Apakah nenek moyang mereka berasal dari daerah yang sama? Bagaimana dengan suku asal mereka? Bagaimana juga dengan bahasa daerah mereka?
Lakukan kegiatan berikut ini bersama kelompokmu!
-
Bentuklah kelompok yang terdiri atas tiga orang.
-
Carilah informasi dari dua orang teman di sekolahmu tentang suku asal atau daerah asal mereka.
-
Carilah gambar dan keterangan sebanyak-banyaknya mengenai suku asal temanmu tersebut. Keterangan mengenai hal-hal berikut.
- Pulau asal dan daerahnya
- Bahasa daerah
- Pakaian adat
- Rumah adat
- Kebiasaan adat
-
Dengan menggunakan sebuah karton ukuran A3, tuliskan semua informasi yang kamu dapatkan dengan rapi dan menarik.
-
Lakukan wawancara dengan kedua temanmu tersebut untuk mengetahui hal-hal berikut.
- Cara mereka bekerja sama.
- Cara mereka menghadapi perbedaan.
- Manfaat yang diperoleh dari bekerja sama dengan orang yang berasal dari suku atau daerah yang berbeda.
-
Gunakan contoh bagan berikut untuk membantu menyusun keterangan yang telah kamu dapatkan.
-
Presentasikan hasil kerja kelompokmu di depan kelas!
Nama: | Gendhis Winasih | Nama: | Ni Kadek Suasti | |
Keterangan: | Gambar | Keterangan: | Gambar | |
Daerah asal: Yogyakarta | Sumber: https://www.google.com/ | Daerah asal: Bali | Sumber: https://www.brobali.com/ | |
Bahasa daerah: Bahasa Jawa | Bahasa daerah: Bahasa Bali | |||
Pakaian adat: Surjan, Jarik, Kebaya Beledu, Pakaian Abdi, Baju Ageng | Pakaian adat: Payas Agung, Payas Madya , Payas Alit, dan Payas Jangkep | |||
Rumah adat: Joglo | Rumah adat: Gapura Candi Bentar | |||
Kebiasaan adat: Sekaten
Upacara Sekaten merupakan rangkaian dari upacara Gerebek Maulud. Tradisi adat yang satu ini merupakan upacara Keraton Jogja yang kental dengan nuansa religius (Islam). Sekaten merupakan penghormatan kepada hari lahirnya Nabi Muhammad SAW dan rutin diadakan setiap 5 sampai 11 Rabiul Awal. |
Kebiasaan adat : Ngaben
Ngaben adalah upacara pembakaran jenazah di Bali yang dilakukan untuk menyempurnakan jenazah. Upacara adat ini terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu Ngaben Sawa Wedana, Ngaben Asti Wedana, dan Swasta. |
Kesimpulan: Ghendis berasal dari Yogyakarta sedangkan berasal dari bali, keduanya memiliki banyak sekali perbedaan mulai dari bahasa daerah, pakaian adat, rumah, adat, dan kebiasaan adat dari daerah asal mereka tetapi mereka dapat berteman dengan baik tanpa membedakan dari mana mereka berasal.
Usaha keras Patih Gajah Mada untuk menyatukan Nusantara sangat beralasan. Nusantara memiliki sumber daya alam yang beragam dan kaya dan kaya. Sumber daya alam digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia Tahukah Sobat BW apa yang dimaksud sumber daya alam?
Sobat BW, sumber daya alam adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Sumber daya alam perlu kita manfaatkan secara maksimal tetapi tidak boleh berlebihan ya.
Semoga bermanfaat..