Rumah Betang Uluk Palin
Rumah Betang Uluk Palin

Kunci Jawaban Rumah Betang Uluk Palin

Daftar Isi

Beritawarganet.com – Kunci Jawaban Rumah Betang Uluk Palin. Indonesia kaya tidak hanya karena sumber daya alamnya, tetapi Indonesia juga kaya akan keragaman budayanya. Keragaman budaya terjadi di antaranya karena masyarakat menyesuaikan dengan lingkungan sekitar.

Setiap daerah memiliki adat dan budaya yang masing-masing sangat berbeda dengan daerah lainnya. Salah satu keragaman budaya yang ada adalah adanya keragaman adat. Ada sebuah daerah yang memiliki keunikan budaya berupa rumah betang. Di daerah manakah itu? Ayo kita cari tahu.

 

Rumah Betang Uluk Palin

 

Rumah betang (rumah panjang) uluk palin terletak di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Rumah betang ini berukuran panjang 268 meter, tinggi 5-6 meter, dan memiliki 53 bilik rumah. Menurut data pada tahun 2007, rumah betang uluk palin dihuni lebih dari 500 jiwa yang terdiri atas sekitar 130 kepala keluarga. Tidak diketahui persis pada tahun berapa rumah betang ini pertama kali dibangun. Namun, diperkirakan rumah ini pertama kali didirikan oleh komunitas Tamambaloh Apalin pada tahun 1800-an. Kemudian, rumah betangini pernah diperbaiki pada 1940-an karena kebakaran. Rumah betang ini juga telah tiga kali berpindah lokasi karena menyesuaikan dengan perubahan alur Sungai Uluk dan Sungai Nyabau akibat erosi.

 

Rumah Betang Uluk Palin

 

Dalam tradisi Dayak, rumah betang—dan hutan—adalah pusat sekaligus bagian terpenting semesta kehidupan. Seperti jika kita mengucapkan kata “kampung”, “pulang”, “rumah”; rumah betanglah yang diingat oleh masyarakat Dayak. Bagi mereka, rumah betang juga merupakan pemersatu. Di sanalah mereka berkerabat dan bertradisi. Di rumah betanglah tradisi Dayak terpelihara. Rumah betang adalah kekayaan budaya Indonesia.

 

Namun, pada Sabtu 13 September 2014 malam rumah betang uluk pali terbakar. Tidak ada yang tersisa dari rumah betang yang terpanjang dan tertua di seantero Kalimantan itu. Masyarakat bersedih karena kehilangan tempat tinggal. Lebih dari itu, masyarakat Kalimantan bersedih karena rumah betanguluk palin merupakan cagar budaya yang sangat penting.

 

(Sumber: nationalgeographic.co.id)

 

Ayo Berdiskusi

Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan berdiskusi bersama teman-teman kelompokmu.

Baca Juga :  Jawaban Menentukan Isi dan Sistematika Surat Lamaran

1. Ceritakanlah secara singkat peristiwa pada teks “Rumah Betang Uluk Palin”.

Rumah Betang Uluk Palin adalah rumah adat suku Dayak, Kalimantan Barat. Rumah Betang Uluk Palin ini sangat unik karena dapat memuat banyak keluarga dalam satu rumah dan merupakan pusat kehidupan masyarakat Dayak.

Rumah Betang Uluk Palin tidak diketahui kapannya dibangunnya. Tetapi diperkirakan pada tahun 1800-an oleh komunitas Tamambaloh Apalin.

Rumah Betang Uluk Palin pernah diperbaiki pada 1940-an karena kebakaran dan telah tiga kali berpindah lokasi karena menyesuaikan dengan perubahan alur Sungai Uluk dan Sungai Nyabau akibat erosi.

Pada Sabtu, 13 September 2014 malam rumah Betang Uluk Palin terbakar hingga tidak ada yang tersisa.

 

2. Apa keunikan rumah betang?

Keunikannya yaitu rumah betang ini berukuran panjang 268 meter, tinggi 5-6 meter, dan memiliki 53 bilik rumah. Selain itu, data pada tahun 2007, rumah betang uluk palin dihuni lebih dari 500 jiwa yang terdiri atas sekitar 130 kepala keluarga.

 

3. Apa keunikan rumah adat di daerahmu?

Rumah adat Joglo adalah rumah adat masyarakat Jawa, terutama Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Keunikan rumah adat Joglo adalah

Bangunan terbuat dari kayu jati.

Atapnya disebut dengan tajug, yang artinya berbentuk gunung atau piramida.

Memiliki empat tiang utama.

Terbagi menjadi dua bagian, yaitu rumah induk dan rumah tambahan.

Bagian depan rumah disebut dengan pendopo, ruang luas terbuka yang digunakan sebagai ruang tamu atau pertemuan.

Bentuk rumah adat setiap suku bangsa menyesuaikan kondisi lingkungan alam sekitarnya. Rumah adat Kalimantan biasanya berupa rumah panggung untuk menghindari serangan hewan-hewan liar.

Bagaimana dengan rumah adat di daerahmu?

Gadang atau Rumah Godang adalah nama untuk rumah adat Minangkabau yang merupakan rumah tradisional dan banyak di jumpai di provinsi Sumatera Barat, Indonesia.

Adapun deskripsi rumah gadang yaitu:

Rumah adat ini memiliki bentuk arsitektur dengan bentuk puncak atapnya runcing yang menyerupai tanduk kerbau dan dahulunya dibuat dari bahan ijuk yang dapat tahan sampai puluhan tahun. Namun belakangan atap rumah ini banyak berganti dengan atap seng.

Rumah Gadang ini dibuat berbentuk empat persegi panjang dan dibagi atas dua bahagian muka dan belakang. Dari bagian dari depan Rumah Gadang biasanya penuh dengan ukiran ornamen dan umumnya bermotif akar, bunga, daun serta bidang persegi empat dan genjang Sedangkan bagian luar belakang dilapisi dengan belahan bambu. Rumah tradisional ini dibina dari tiang-tiang panjang, bangunan rumah dibuat besar ke atas, namun tidak mudah rebah oleh goncangan dan setiap elemen dari Rumah Gadang mempunyai makna tersendiri yang dilatari oleh tambo yang ada dalam adat dan budaya masyarakat setempat.

Pada umumnya Rumah Gadang mempunyai satu tangga yang terletak pada bagian depan. Sementara dapur dibangun terpisah pada bagian belakang rumah yang didempet pada dinding.

Ukiran

Pada bagian dinding Rumah Gadang di buat dari bahan papan, sedangkan bagian belakang dari bahan bambu. Papan dinding dipasang vertikal, sementara semua papan yang menjadi dinding dan menjadi bingkai diberiukiran, sehingga seluruh dinding menjadi penuh ukiran. Penempatan motif ukiran tergantung pada susunan dan letak papan pada dinding Rumah Gadang.

Pada dasarnya ukiran pada Rumah Gadang merupakan ragam hias pengisi bidang dalam bentuk garis melingkar atau persegi. Motifnya umumnya tumbuhan merambat,akar yang berdaun, berbunga dan berbuah. Pola akar biasanya berbentuk lingkaran, akar berjajaran, berhimpitan, berjalinan dan juga sambung menyambung. Cabang atau ranting akar berkeluk ke luar, ke dalam, ke atas dan ke bawah.

Disamping motif akar, motif lain yang dijumpai adalah motif geometri bersegi tiga, empat dan genjang. Motif daun, bunga atau buah dapat juga diukir tersendiri atau secara berjajaran

 

Baca Juga :  Kunci Jawaban Aktivitas 5.5 halaman 155 Identifikasi Tumbuhan IPA SMP Kelas 7 Kurikulum Merdeka

Peristiwa yang terjadi pada teks “Rumah Betang Uluk Palin”:

1. Peletakan Rumah Bentang Uluk Palin di Kapuas Hulu

Peristiwa pertama yang dapat kita lihat adalah peletakan rumah bentang Uluk Palin di Kapuas Hulu, Kalimantan Barat. Seperti rumah tradisional lainnya yang selalu diletakkan di aliran sungai yang mana memiliki tanah subur.

 

Baca Juga :  Kunci Jawaban Aktivitas 6.1 halaman 163 Percobaan Tanam Biji Kacang Ijo dalam Beberapa Pot IPA SMP Kelas 7 Kurikulum Merdeka

2. Pembuat rumah dan penghuni rumah adalah suku Dayak.

Peristiwa kedua yang dapat disimpulkan dari teks tersebut adalah proses pembuatan dilakukan oleh orang Suku Dayak dan juga dihuni oleh suku itu sendiri.

 

3. Pembuatan Rumah Betang Uluk Palin berukuran panjang 268 meter dan tinggi 5-6 meter.

Peristiwa ketiga yang dapat disimpulkan adalah pembuatan rumah Betang Uluk Palin berukuran panjang 268 meter dan tinggi 5-6 meter.

 

4. Terhuni oleh 130 kepala keluarga yang dapat mencakup hingga 500 total anggota keluarga.

Peristiwa keempat yang dapat disimpulkan dari teks ini adalah kondisi rumah yang panjang dapat membuat rumah ini terhuni oleh 130 kepala keluarga.

 

5. Terbakarnya Rumah Bentang Uluk Palin di Pertengahan September 2014.

Keunikan rumah betang uluk palin:

Keunikan Rumah Betang Uluk Palin adalah

1. Berbentuk rumah panggung dengan tinggi 5-6 meter.

2. Sangat panjang dengan panjang 268 meter.

3. Memiliki 53 bilik.

4. Dapat dihuni lebih dari 500 jiwa yang terdiri atas sekitar 130 kepala keluarga.

5. Sangat tua karena dibangun pada tahun 1800-an.

 

Daerahku:

Nama rumah adat di daerahku: Honai

Keunikan rumah adat di daerahku:

Keunikan rumah Honai yaitu rumahnya pendek, atapnya berbentuk kerucut dan terbiat dari ilalang atau jerami, berbentuk bundar dengan pintu yang kecil tanpa ada jendela.

Rumah Honai adalah rumah adat masyarakat papua, ciri khas rumah ini adalah bentuknya yang bundar dengan atap kerucut, pada umumnya rumah ini terdiri dari 2 lantai, lantai pertama untuk ruang tamu dan lantai ke 2 untuk tempat tidur. Dan tak jarang rumah ini digunakan sebagai tempat pertemuan dan juga menyusun strategi perang.

 

Sobat BW, rumah adat merupakan salah satu keragaman budaya di Indonesia. Rumah adat biasanya dibangun dan disesuaikan dengan kondsi lingkungannya. Misalnya rumah adat Honai yang tidak memiliki jendela dan terbuat dari kayu dan jerami hal ini bertujuan untuk melindungi penghuni dari suhu yang dingin. Sehingga jerami akan membuat suhu di dalam rumah menjadi lebih hangat.

Semoga bermanfaat ya..