Kunci Jawaban Terjadinya Selat Bali

selat bali

beritawarganet.com – Kunci Jawaban Terjadinya Selat Bali. Tahukah Sobat BW dahulu Pulau Jawa dan Pulau Bali merupakan satu daratan yang terhubung. Tetapi sekarang Pulau Jawa dan Pulau Bali dipisahkan oleh sebuah selat yaitu Selat Bali. Ketika Sobat BW akan menuju Pulau Bali, sobat BW harus menyeberang melewati Selat Bali. Asal usul terjadinya Selat Bali diceritakan dalam sebuah cerita. Bagaimana ceritanya? Mari kita simak bersama.

 

Terjadinya Selat Bali

selat bali

Manik Angkeran adalah putra Sidhimantra, seorang Brahmana. Manik Angkeran dan ayahnya tinggal di Kerajaan Daha, Bali saat Pulau Bali belum terpisah dengan Pulau Jawa. Manik Angkeran suka sekali menghambur-hamburkan harta orang tuanya.

Berulang kali Sidhimantra menasihati anaknya. Namun, Manik Angkeran tidak mau mendengarkan nasihat ayahnya. Harta orang tuanya pun dihabiskan. Bahkan, dia berani berutang kepada orang lain. Pada akhirnya Manik dikejar-kejar penagih utang. Sidhimantra tidak tega. Hartanya sudah habis, tapi Sidhimantra tidak mau anaknya celaka.

Baca Juga :  Jawaban Menemukan Nilai yang Terkandung dalam Buku Pengayaan

Suatu saat, Sidhimantra mendapat petunjuk lewat mimpi untuk meminta pertolongan pada Naga Besukih di Gunung Agung. Naga Besukih adalah naga hijau besar, ekornya penuh dengan emas dan permata. Sidhimantra segera bergegas untuk menemui Naga Besukih di Gunung Agung.

 

Sidhimantra menjelaskan maksud kedatangannya kepada Naga Besukih. Sidhimantra meminta sedikit harta untuk membayar utang-utang Manik Angkeran. Naga Besukih bersedia untuk membagi sebagian hartanya. Naga Besukih mulai menggoyang-goyangkan ekornya, seketika beberapa emas dan permata pun rontok.

 

Sayangnya, harta yang didapat ayahnya kembali digunakan Manik Angkeran untuk berfoya-foya. Manik Angkeran yang kehabisan harta akhirnya mencari tahu tempat ayahnya mendapat harta. Seseorang memberitahunya bahwa Sidhimantra memperoleh harta dari Naga Besukih. Manik Angkeran segera menemui Naga Besukih di Gunung Agung seperti yang telah dilakukan ayahnya.

 

”Naga Besukih, sudilah kiranya kau bagi sedikit hartamu untuk membayar utang-utangku,” kata Manik Angkeran kepada Naga Besukih.

 

”Aku sudah memberi ayahmu, Sidhimantra emas dan permata. Apakah itu masih kurang?” kata Naga Besukih sedikit kesal.

 

”Aku mohon, beri aku sedikit lagi hartamu Naga Besukih yang murah hati,” mohon Manik Angkeran kepada Naga Besukih.

Baca Juga :  Cara Mengatasi Cedera karena Memar, Luka, dan Lepuh

 

”Baiklah, aku akan mengabulkan permintaanmu, asal kau berjanji tidak akan berfoya-foya lagi,” kata Naga Besukih.

 

Naga Besukih akhirnya luluh. Dia mulai menggoyangkan ekornya. Manik Angkeran silau melihat begitu banyak emas dan permata yang menempel di ekor Naga Besukih. Dia segera memotong ekor Naga Besukih dengan pedang. Namun, Naga Besukih berhasil menghindar. Dia segera menyemburkan api dari mulutnya sehingga Manik Angkeran terbakar menjadi abu. Sidhimantra yang melihat kejadian itu segera memohon kepada Naga Besukih untuk menghidupkan kembali Manik Angkeran.

 

”Wahai Naga Besukih, sudikah kau menghidupkan kembali anakku Manik Angkeran? Beri dia kesempatan untuk memperbaiki diri,” mohon Sidhimantra.

 

”Aku akan menghidupkan Manik Angkeran lagi. Tapi dengan satu syarat, Manik Angkeran tidak boleh pulang bersamamu. Dia harus tinggal bersamaku dan menjadi muridku. Aku akan mengajarkan dia menjadi orang yang baik dan berilmu.” Kata Naga Besukih sambil menghela napas.

 

”Baiklah, Naga Besukih. Aku serahkan anakku kepadamu untuk dididik menjadi anak yang baik,” jawab Sidhimantra.

 

Akhirnya, Manik Angkeran hidup kembali. Sidhimantra segera mengeluarkan tongkat dan membuat garis memisahkan dirinya dan anaknya. Garis itu mengeluarkan air yang deras dan memisahkan Gunung Agung dengan sekitarnya. Sampai sekarang, garis itu dikenal sebagai Selat Bali yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Bali.

Baca Juga :  Jawaban Tugas Memahami Isi dan Sistematika Resensi

 

Disadur dari: Dian. K, 100 Cerita Rakyat Nusantara, Jakarta: Bhuana Ilmu Populer, 2016.

 

Kunci Jawaban Terjadinya Selat Bali

1. Sebutkan tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita berjudul ”Terjadinya Selat Bali”!

tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita berjudul ”Terjadinya Selat Bali” adalah Manik Angkeran, Sidhimantra, dan Naga Besukih

2. Apa yang dimaksud dengan tokoh protagonis? Apa yang dimaksud dengan tokoh antagonis? Jelaskan!

Tokoh protagonist adalah tokoh yang bersifat baik, sedangkan tokoh antagonis adalah tokoh yang bersifat tidak baik

3. Tuliskan tokoh antagonis yang terdapat dalam cerita berjudul ”Terjadinya Selat Bali”!

Tokoh antagonis yang terdapat dalam cerita berjudul ”Terjadinya Selat Bali’ adalah Manik Angkeran

4. Tuliskan tokoh protagonis yang terdapat dalam cerita berjudul ”Terjadinya Selat Bali”!

Tokoh protagonis yang terdapat dalam cerita berjudul ”Terjadinya Selat Bali” adalah Sidhimantra, dan Naga Besukih

 

Kunci Jawaban Terjadinya Selat Bali. Pulau Jawa dan Pulau Bali merupakan satu daratan sebelum dipisahkan oleh Selat Bali. Dalam kisah asal usul terjadinya Selat Bali terdapat beberapa tokoh yang membangun cerita tersebut yaitu Manik Angkeran, Sidhimantra, dan Naga Besukih. Tokoh antagonis dalam cerita terjadinya Selat Bali adalah Manik Angkeran, sedangkan ttokoh protagonis dalam cerita tersebut adalah Sidhimantra dan Naga Besukih.

 

Pelajaran apa yang dapat Sobat BW ambil dari cerita Terjadinya Selat Bali?

 

Cerita tersebut mengajarkan kita untuk tidak boleh menghambur-hamburkan harta untuk sesuatu yang tidak baik, kita juga harus menghargai pemberian orang lain, dan tidak tamak dengan harta yang kita miliki.
Semoga bermanfaat ya..

You May Also Like