Berita Warganet – Perang Rusia Ukraina, Pabrikan Mobil Ini Sepakat Untuk Menghentikan Bisnisnya di Rusia. Perang yang terjadi antara Negara Rusia dan juga Negara Ukraina membawa dampak besar terhadap sentra industri otomotif di kedua negara tersebut. Beberapa produsen mobil sudah melakukan tindakan diantaranya adalah menghentikan penjualan mobil di Rusia dan Ukraina, dan juga pemutusan sepihak untuk memproduksi mobil yang ada di negara Rusia yang dimana merupakan produsen mobil tersebut rata rata bearasal dari negara Eropa.
Dikutip dari laman Antara dari Reuters hari ini, Rabu, 2 Maret 2022, Amerika Serikat mengumumkan pembatasan ekspor besar-besaran terhadap Rusia. Hal ini juga memicu perusahaan global mengubah rencana bisnis di Rusia.
Produsen mobil dan truk global, termasuk General Motors dari AS dan Daimler Truck Jerman, menangguhkan beberapa bisnis di Rusia setelah perang antara Rusia dengan Ukraina berkecamuk.
Berikut merupakan daftar dari produsen mobil yang terimbas perang antara Rusia dan Ukraina seperti dihimpun Berita Warganet:
1. General Motors
Pada Senin lalu, General Motors mengatakan akan menangguhkan semua ekspor kendaraan ke Rusia sampai pemberitahuan lebih lanjut. GM tidak memiliki pabrik di Rusia, hanya menjual sekitar 3.000 mobil per tahun.
2. Volvo
Produsen mobil Swedia Volvo Cars menjadi perusahaan otomotif internasional pertama yang melakukan menghentikan bisnis di Rusia setelah perang Rusia Ukraina berkecamuk.
“Mempertimbangkan potensi risiko yang terkait dengan perdagangan bahan dengan Rusia dan sanksi yang diberlakukan oleh AS dan UE, Volvo Cars tidak akan memasok mobil ke pasar Rusia sampai pemberitahuan lebih lanjut,” kata Juru Bicara Volvo Ben Foulds yang dikutip hari ini.
3. Volkswagen
Pada hari yang sama dengan General Motors, pabrikan mobil asal Jerman ini, Volkswagen (VW) juga menangguhkan pengiriman mobil ke dealer-delaer di Rusia hingga pemberitahuan lebih lanjut.
4. Daimler Truck
Pabrikan asal Jerman, Daimler Truck, juga menyatakan menghentikan kegiatan bisnis mereka di Rusia setelah perang Rusia Ukraina.
Daimler telah bekerjasama dengan pembuat truk Rusia Kamaz, yang 47 persen saham dimiliki konglomerat Rusia, Rostec. Pembuat mobil mewah Mercedes-Benz Group juga sedang mencari cara melepaskan 15 persen sahamnya di Kamaz.