Mengapa gedung bioskop menggunakan busa tebal, karpet, dan kursi empuk?

Berita Warganet –  Mengapa gedung bioskop menggunakan busa tebal, karpet, dan kursi empuk? Cahaya dan bunyi merupakan bagian penting dari kehidupan kita sehari-hari. Tanpa cahaya, kita tidak bisa melihat, dan tanpa bunyi, komunikasi akan sangat terbatas. Materi tentang sifat cahaya dan bunyi serta cara kerja indra penglihatan dan pendengaran menjadi dasar penting dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Melalui kegiatan mengamati, menganalisis, dan berdiskusi, siswa dapat memahami bagaimana cahaya bekerja, bagaimana bunyi merambat, serta bagaimana mata dan telinga menerima informasi dari lingkungan.

A. Sifat Cahaya: Analisis Tiga Layar

Soal:
Ian, Banu, Dara, dan mobil mainan dipisahkan oleh layar 1, 2, dan 3. Ketiga layar tersebut terbuat dari bahan yang berbeda-beda sehingga:

  • Ian tidak bisa melihat Dara.

  • Banu bisa melihat Dara dengan jelas.

  • Dara dan Banu bisa melihat mobil mainan dengan samar.

Jawaban:

  • Layar 1: Terbuat dari bahan benda opak (misalnya kayu atau kardus tebal), karena Ian tidak bisa melihat Dara sama sekali.

  • Layar 2: Terbuat dari benda bening/transparan (seperti kaca bening atau plastik mika), karena Banu bisa melihat Dara dengan jelas.

  • Layar 3: Terbuat dari benda translusen (seperti plastik susu atau kertas minyak), karena Dara dan Banu hanya bisa melihat mobil mainan secara samar.

Kesimpulan: Sifat benda terhadap cahaya dibedakan menjadi opak (tidak tembus cahaya), translusen (tembus sebagian cahaya), dan transparan (tembus cahaya sepenuhnya).

D. Indra Penglihatan: Mata Lelah setelah Membaca

Soal:
Mia suka membaca buku dalam waktu lama. Setelah membaca, matanya terasa lelah. Apa yang terjadi pada Mia? Jelaskan berdasarkan cara kerja mata.

Jawaban:
Mia mengalami kelelahan mata karena terlalu lama membaca pada jarak yang sama tanpa istirahat. Saat membaca, lensa mata terus-menerus menyesuaikan fokus agar bayangan jatuh tepat di retina. Otot siliaris bekerja keras dalam waktu lama, menyebabkan ketegangan dan rasa lelah.

Penjelasan Ilmiah:
Mata bekerja dengan menangkap cahaya melalui kornea, lalu cahaya difokuskan oleh lensa ke retina. Lensa mata akan berubah bentuk (menebal atau menipis) tergantung pada jarak objek yang dilihat. Bila digunakan terlalu lama tanpa jeda, mata akan kelelahan karena otot siliaris terus berkontraksi.

E. Sifat Bunyi: Peredam di Gedung Bioskop

Soal:
Mengapa gedung bioskop menggunakan busa tebal, karpet, dan kursi empuk?

Jawaban:
Gedung bioskop menggunakan bahan-bahan tersebut karena memiliki sifat menyerap bunyi. Busa dan karpet meredam pantulan suara sehingga suara film terdengar lebih jernih dan tidak bergema. Hal ini juga membuat suara tidak mengganggu ruangan lain di luar bioskop.

Kesimpulan: Bunyi dapat dipantulkan dan diserap. Bahan yang lunak seperti busa dan karpet menyerap bunyi dengan baik, sehingga menghasilkan kualitas suara yang optimal.

F. Indra Pendengaran: Bahaya Mendengarkan Musik Terlalu Keras

Soal:
Aga suka mendengarkan musik dengan suara keras menggunakan earphone. Mengapa kebiasaan ini tidak baik?

Jawaban:
Kebiasaan Aga dapat merusak gendang telinga dan menyebabkan gangguan pendengaran secara permanen. Suara keras menyebabkan getaran kuat pada gendang telinga yang lama-kelamaan bisa menimbulkan luka atau robek.

Penjelasan Ilmiah:
Telinga bekerja dengan menangkap getaran bunyi melalui daun telinga. Getaran diteruskan ke gendang telinga, lalu ke tulang-tulang pendengaran dan cairan di rumah siput. Getaran ini diterjemahkan oleh saraf pendengaran ke otak sebagai bunyi. Bila getaran terlalu kuat (akibat suara keras), organ-organ pendengaran bisa rusak.

Kesimpulan 

Pemahaman tentang sifat cahaya dan bunyi serta cara kerja mata dan telinga sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Cahaya dapat menembus bahan berbeda tergantung pada sifatnya, sedangkan bunyi dapat dipantulkan dan diserap. Indra penglihatan dan pendengaran memiliki mekanisme kerja kompleks yang perlu dijaga kesehatannya agar berfungsi optimal.