Kok Bisa Sih, Motor Listrik Lebih Irit Dari Pada Motor Bensin? Simak Selengkapnya!

Berita Warganet – Kok Bisa Sih, Motor Listrik Lebih Irit Dari Pada Motor Bensin? Simak Selengkapnya!. Motor Listrik bisa dikatakan konsumsi bahan bakar nya Lebih Irit Dari pada Motor Bensin, Benarkah apa benar begitu? Simak Perhitungnnya yang telah kami raangkum.

Saat ini, memang benar penggunaan motor listrik pada saat ini sudah banyak ditawarkan di pasaran dengan berbagai merek, jenis dan juga harga.

Kehadiran motor listrik ini sendiri juga diklaim lebih ramah terhadap lingkungan.

Karena hal tersebut, membuat pemerintah terus mendukung pemakaian motor listrik atau pun mobil listrik.

Baca Juga :  Bingkai Foto HUT Kota Pekanbaru ke-238, Rekomendasi Tahun 2022

“Hikmat Drajat” selaku Executive Vice President Pemasaran dan Pengembangan Produk PLN, menjelaskan.

Penggunaan motor_listrik, secara umum akan lebih murah daripada motor bensin atau penggunaan bahan bakar BBM konvensional.

Contoh perhitungannya, untuk menempuh jarak 100 km, motor bensin membutuhkan bahan bakar kurang lebih sekitar 2 liter.

“Katakanlah harga bensin Rp 8.000 per liter, 2 liter Rp 16.000. Sedangkan untuk motor listrik, 100 km itu bisa ditempuh dengan listrik 3 kWh saja dari baterainya,” ucap Hikmat, dalam diskusi yang disiarkan daring (21/2/2022).

Baca Juga :  SUV Unik dan Hebat, Simak Mobil dan Harga Land Rover Defender 2021

Menurutnya, sekarang ini untuk harga listrik per kWh ada di kisaran Rp 1.500.

Artinya, biaya yang di keluarkan motor_listrik untuk menempuh jarak sejauh 100 km cuma membutuhkan Rp 4.500.

“Tentunya ini penghematan dari sisi driver, biasanya kan driver kalau menyisihkan pendapatannya dikurangi bensin berapa, ini kita jamin lebih besar saving-nya,” sambungnya.

Selain memiliki biaya lebih murah, motor_listrik juga lebih efisien dan tidak memakan banyak waktu saat proses isi ulang baterai.

Baca Juga :  Link Twibbon Hari Jadi Kota Metro 2022 ke-85 Tahun, Klik Disini

Pasalnya, dengan teknologi swap baterai kosong yang ada di dalam motor bisa diganti dengan baterai yang sudah terisi penuh.

Di lain sisi, PLN mulai mendukung penggunaan kendaraan listrik dengan sejumlah program.

Seperti, pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) hingga transformasi pembangkit listrik dari PLTU ke PLT EBT.

“Nah, yang jadi pertanyaan, kapan pembangkit itu beralih ke pembangkit EBT? Dengan kerja sama ini jadi salah satunya yang mendorong agar transformasi tersebut terakselerasi,” pungkas Hikmat.