Beritawarganet.com – DeepSeek dan Dampaknya pada Pasar Teknologi – Microsoft (MSFT.O) dan OpenAI tengah menyelidiki kemungkinan bahwa output data dari teknologi buatan OpenAI diperoleh secara tidak sah oleh kelompok yang terkait dengan startup kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, DeepSeek. Laporan ini pertama kali diungkap oleh Bloomberg News pada hari Selasa.
Menurut laporan tersebut, para peneliti keamanan Microsoft menemukan bahwa pada musim gugur lalu, individu yang diyakini memiliki hubungan dengan DeepSeek telah mengakses dan mengambil sejumlah besar data melalui Application Programming Interface (API) milik OpenAI. API ini merupakan jalur utama bagi pengembang perangkat lunak dan pelanggan bisnis untuk mengakses layanan OpenAI.
Sebagai investor terbesar OpenAI, Microsoft melaporkan aktivitas mencurigakan ini kepada perusahaan pembuat ChatGPT tersebut, sebagaimana dilaporkan oleh Bloomberg.
DeepSeek dan Dampaknya pada Pasar Teknologi
DeepSeek, startup AI asal Tiongkok yang menawarkan alternatif lebih murah dibanding pesaingnya di Amerika Serikat, memicu aksi jual saham teknologi pada hari Senin setelah asisten AI gratisnya melampaui ChatGPT milik OpenAI di Apple App Store (AAPL.O) di Amerika Serikat.
David Sacks, pejabat Gedung Putih yang menangani AI dan kripto, menyatakan dalam wawancara dengan Fox News pada hari Selasa bahwa ada kemungkinan DeepSeek mencuri kekayaan intelektual dari Amerika Serikat.
“Ada bukti substansial bahwa yang dilakukan DeepSeek adalah mengekstrak pengetahuan dari model milik OpenAI,” ujar Sacks.
Tanggapan OpenAI dan Sikap Microsoft
Saat dimintai komentar terkait laporan Bloomberg, juru bicara OpenAI mengonfirmasi bahwa perusahaan-perusahaan yang berbasis di Tiongkok dan negara lain terus berusaha mereplikasi model AI unggulan dari perusahaan Amerika Serikat. Namun, OpenAI tidak secara langsung menyebutkan DeepSeek atau perusahaan tertentu lainnya.
“Kami secara aktif mengambil langkah-langkah perlindungan terhadap kekayaan intelektual kami, termasuk menerapkan proses selektif terhadap kemampuan frontier yang kami sertakan dalam model yang dirilis. Kami percaya bahwa kolaborasi erat dengan pemerintah Amerika Serikat menjadi sangat penting untuk melindungi model AI paling canggih dari upaya pesaing dan pihak yang berniat mengambil teknologi Amerika,” ujar juru bicara OpenAI.
Microsoft menolak memberikan komentar lebih lanjut mengenai penyelidikan ini, sementara DeepSeek belum dapat dihubungi untuk dimintai tanggapannya.
Kesimpulan
Kasus ini menyoroti meningkatnya ketegangan dalam persaingan AI global, terutama antara Amerika Serikat dan Tiongkok. Dengan dugaan pencurian data yang melibatkan startup AI China, langkah-langkah keamanan dan regulasi terhadap teknologi AI menjadi semakin krusial. Industri teknologi akan terus memantau perkembangan penyelidikan ini, yang berpotensi memengaruhi lanskap inovasi AI di masa depan.