Daftar Isi
Dalam pilar filsafat, kajian tentang manfaat ilmu keolahragaan disebut sebagai:
A. Aksiologi
B. Ontologi
C. Metafi sika
D. Epistemologi
E. Logika
Jawaban:
A. Aksiologi
Pembahasan
Kata “filsafat” berasal dari bahasa Yunani, yaitu philos (cinta) dan sophia (kebijaksanaan). Kata ini dapat diartikan sebagai “cinta akan kebijaksanaan” (Tumanggor & Sudaryanto, 2017). Filsafat bermula di Yunani lebih dari 2.500 tahun yang lalu. Kata aslinya berarti pengetahuan atau cinta kebijaksanaan. Metode investigasi pertama yang digunakan oleh para filsuf adalah spekulasi, sebuah pendekatan yang masih digunakan oleh beberapa dan yang, cukup menarik, menjadi bagian integral dari metode ilmiah yang pertama kali dikembangkan selama Renaissance. Orang dahulu sendiri dalam pencarian mereka untuk alam semesta yang logis membuat perbedaan antara pengetahuan spekulatif dan pengetahuan praktis yang diperoleh melalui pengalaman dan pengamatan (Zeigler, 2009:68)
Ada 3 hal yang mendorong manusia untuk berfilsafat, berikut di antaranya.
- Keheranan (thaumasia); “mata kita memberikan pengamatan bintang-bintang, matahari dan langit.” – Plato.
- Kesangsian; Agustinus (354-430), Descartes (1596-1650) menunjukkan kesangsian sebagai sumber utama pemikiran. Manusia heran, kemudian ia ragu-ragu apakah ia telah ditipu dengan panca indranya?
- Kesadaran keterbatasan: ketika manusia menyadari betapa kecil dan lemahnya ia dibanding alam semesta di sekelilingnya.
Bagi para filsuf pendidikan jasmani, salah satu tema utama yang berulang adalah menggunakan analisis filosofis sebagai sarana mengidentifikasi, mengklarifikasi dan mempersoalkan tujuan dan sasaran pendidikan jasmani. Berbagai alasan telah dikemukakan untuk mendukung pendidikan jasmani. Di antara alasan-alasan itu adalah mereka yang membenarkan pendidikan jasmani sebagai sarana mempromosikan pendidikan fisik, melalui fisik dan secara fisik.
Tiga pilar filsafat meliputi ontologi, epistemologi, dan aksiologi. Ontologi ilmu keolaharagaan mempelajari tentang hakikat, asal usul, dan eksistensi ilmu keolahragaan. Epistemologi mengkaji benar salah atas sesuatu yang ada (eksis). Dalam ilmu keolahragaan, perspektif epistemologi memfokuskan pada bagaimana kebenaran dapat dicapai, apa langkah-langkah dan metodenya. Sedangkan aksiologi membahas tentang etika, estetika, dan manfaat ilmu. Oleh sebab itu, manfaat ilmu keolahragaan menjadi bagian yang dikaji dalam aksiologi.