Daftar Isi
Jawaban Menjelaskan Makna Kias dalam Teks Cerita (Novel) Sejarah – Sobat, Kali ini akan disajikan mengenai jawaban menjelaskan makna kias dalam teks cerita (novel) sejarah, materi ini terdapat pada buku Bahasa Indonesia kelas XII yaitu buku Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK KELAS XII Edisi Revisi 2018.
Banyak kata bermakna kias yang terdapat pada teks cerita novel sejarah. Untuk mengukur pemahaman sobat mengenai makna kias, di bawah sobat akan mengerjakan beberapa soal. Sobat juga dapat menyiapkan sumber terkait, sehingga dapat membantu sobat dalam menjawab soal Latihan.
Langsung saja kita simak bersama ulasan berikut ini !
Jawaban Menjelaskan Makna Kias dalam Teks Cerita (Novel) Sejarah Halaman 64
Kegiatan 2
Menjelaskan Makna Kias yang Terdapat dalam Teks Cerita (Novel) Sejarah
Selain menggunakan bahasa dengan kaidah kebahasaan seperti diuraikan di atas, novel sejarah juga banyak menggunakan kata atau frasa yang bermakna kias. Kata atau frasa bermakna kias ini digunakan penulis untuk membangkitkan imajinasi pembaca saat membacanya serta memperindah cerita. Perhatikan contoh kutipan berikut ini.
1. Di antara para Ibu Ratu yang terpukul hatinya, hanya Ibu Ratu Rajapatni Biksuni Gayatri yang bisa berpikir sangat tenang.
Terpukul hatinya = sangat sedih.
2. Mampukah Cakradara menjadi tulang punggung mendampingi istrinya menyelenggarakan pemerintahan?
Tulang punggung = sandaran, sumber kekuatan
3. Di sebelahnya, Gajah Mada membeku.
Membeku = diam saja.
Selain menggunakan kata atau frasa bermakna kias, novel sejarah juga banyak menggunakan peribahasa, baik yang berbahasa daerah maupun berbahasa Indonesia. Penggunaan kata, ungkapan, atau peribahasa daerah ini digunakan oleh penulis untuk memperkuat latar waktu dan tempat kejadian cerita. Perhatikan contoh berikut ini.
1. Hidup rakyat Majapahit boleh dikata gemah ripah loh jinawi kerta tata raharja, hukum ditegakkan, keamanan negara dijaga menjadikan siapa pun merasa tenang dan tenteram hidup di bawah panji gula kelapa. Peribahasa gemah ripah loh jinawi kerta tata raharja merupakan peribahasa Jawa, yang artinya hidup makmur aman tenteram.
2. Singa Parepen yang juga disebut Bango Lumayang terpaksa harus menebus dengan nyawa untuk ameng-ameng nyawa yang dilakukannya. Peribahasa ameng-ameng nyawa merupakan ungkapan dalam budaya Jawa, yang artinya bermain-main dengan nyawa.
Latihan
Jelaskan makna ungkapan yang terdapat pada kutipan novel sejarah berikut ini.
1. Ia tahu benar Tholib Sungkar Az-Zubaid adalah kucing hitam di waktu malam dan burung merak di siang hari.
2. Dalam hati-kecilnya bayangan Sang Adipati, yang jelas memberanikan istrinya, antara sebentar mengawang dan mengancam hendak merobek-robek hatinya.
3. Bau kemenyan menyebar menyapa hidung siapa pun tanpa kecuali.
4. Cakradara sama sekali tidak menyadari seseorang mengikuti gerak kakinya dengan pandangan tidak berkedip dan isi dada yang mengombak.
5. Majapahit memang bisa berada dalam genggamannya, dan kekuasaan manakah yang lebih tinggi dibanding kekuasaan seorang raja?
Jawaban :
1. Makna kucing hitam di waktu malam dan burung merak di siang hari adalah seseorang yang tampak menakutkan tetapi memiliki hati yang sangat baik.
2. Makna merobek-robek hatinya adalah menyakiti perasaan seseorang dengan begitu kejam sehingga merasakan sakit yang mendalam.
3. Makna bau kemenyan menyebar menyapa hidung siapa pun tanpa kecuali adalah kebaikan atau keburukan kita akan terdengar kepada siapa saja.
4. Makna isi dada yang mengombak adalah sebuah keadaan dari hati yang sedang bingung, tidak menentu, dan sangatlah kacau.
5. Makna Majapahit memang bisa berada dalam genggamannya adalah mengungkapkan seseorang yang mampu memimpin Kerajaan Majapahit.
Kesimpulan
Nah sobat, demikianlah pembahasan mengenai jawaban menjelaskan makna kias dalam teks cerita (novel) sejarah, yang terdapat pada buku Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK KELAS XII Edisi Revisi 2018.
Disclaimer : Pembahasan soal di atas merupakan panduan untuk belajar, jawaban tidak mutlak dan bersifat terbuka sehingga masih dapat dikembangkan.