Daftar Isi
Jawaban Menganalisis Sistematika Kritik Sastra dan Esai – Halo sobat, dalam artikel ini akan dibahas tentang tentang jawaban menganalisis sistematika kritik sastra dan esai halaman 208 yang terdapat pada buku Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK KELAS XII Edisi Revisi 2018.
Sebelum masuk dalam pembahasan soal, bacalah Kembali teks ”Menimbang Ayat-ayat Cinta” dan ”Gerr” pada materi sebelumnya. Setelah itu lakukanlah Analisa sistematika dua teks tersebut berdasarkan struktur teks. Untuk pembahasan selengkapnya mari kita simak ulasan berikut ini !
Jawaban Menganalisis Sistematika Kritik Sastra dan Esai Halaman 208
Menganalisis Sistematika dan Kebahasaan
Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:
(1) menganalisis sistematika kritik sastra dan esai;
(2) menganalisis kebahasaan kritik sastra dan esai.
Kegiatan 1
Menganalisis Sistematika Kritik Sastra dan Esai
Teks kritik dan esai berdasarkan fungsinya dapat dimasukkan dalam genre teks eskposisi. Kamu pasti masih ingat fungsi teks eksposisi, bukan? Benar, teks eksposisi digunakan untuk menyampaikan pendapat. Sistematika teks kritik dan esai dapat dilihat dari struktur teksnya. Masih ingat jugakah kalian dengan struktur teks eksposisi? Struktur teks kritik dan esai sama dengan struktur teks eksposisi yaitu pernyataan pendapat (tesis), argumen, dan penegasan ulang.
Dalam teks kritik, pendapat/ tesis yang disampaikan adalah hasil penilaian terhadap sebuah karya. Argumen yang disajikan berupa data-data obyektif dalam karya serta alasan yang logis. Penegasan ulang dalam kritik dapat berupa ringkasan atau pengulangan kembali tesis dalam kalimat yang berbeda.
Perhatikan hasil analisis sistematika kritik Capaian Eksperimen Novel Lelaki Harimau” berikut ini.
Baca Juga : Jawaban Menyusun Pernyataan Esai terhadap Objek atau Peristiwa
Sistematika | Kutipan Teks |
Pernyataan pendapat | …Sebuah novel yang juga masih memendam semangat
eksperimen. Berbeda dengan Cantik itu Luka yang mengandalkan kekuatan narasi yang seperti lepas kendali dan deras menerjang apa saja, Lelaki Harimau memperlihatkan penguasaan diri narator yang dingin terkendali, penuh pertimbangan, dan kehati-hatian. |
Argument | 1. Di sana, ada semacam kompromi antara semangat
eksperimen dengan hasratnya untuk tidak terlalu memberi beban berat bagi pembaca. Rangkaian kalimat panjang yang melelahkan itu, diolah dalam kemasan yang lain sebagai alat untuk membangun peristiwa. 2. Secara tematik, Lelaki Harimau tidaklah mengusung tema besar, pemikiran filsafat, atau fakta historis. Ia berkisah tentang kehidupan masyarakat di sebuah desa kecil. 3. Pencerita seperti sengaja tidak membiarkan dirinya berdiri terpaku pada satu titik. Ia menyoroti satu tokoh. Kemudian, secara perlahan beralih ke tokoh lain. 4. Meski begitu, Lelaki Harimau, dilihat dari sudut itu, tetap saja menghadirkan kekhasannya sendiri. Selain pola alur yang demikian, Eka menggunakan kalimatkalimat itu sebagai pintu masuk menghadirkan rangkaian peristiwa. 5. Hal lain yang juga ditampilkan Eka dalam novel ini menyangkut cara bertuturnya yang agak janggal, tetapi benar secara semantis. Ia banyak menghadirkan metafora yang terasa agak aneh, tetapi tidak menyalahi makna semantisnya. |
Penegasan ulang | Dalam beberapa hal, Lelaki Harimau harus diakui, berhasil
memperlihatkan sejumlah capaian. Ia menjelma tak sekadar mengandalkan imajinasi, tetapi juga bertumpu lewat proses berpikir dan tindak eksploratif kalimat dengan berbagai kemungkinannya. |
Dalam teks esai, pendapat/tesis yang disampaikan adalah pandangan penulis terhadap objek atau fenomena yang disorotinya. Argumen yang disajikan berupa alasan yang logis yang subjektif. Penegasan ulang dalam kritik dapat berupa ringkasan atau pengulangan Kembali Perhatikan contoh analisis sistematika, berdasarkan struktur teks, teks esai: ”Batman” berikut ini.
Baca Juga : Jawaban Menyusun Kritik Sastra
Sistematika | Kutipan Teks |
Pernyataan pendapat | Batman tak pernah satu, maka ia tak berhenti. |
Argument | 1. Tiap kali, kita memang bisa mengidentifikasinya dari
sebuah topeng kelelawar yang itu-itu juga. Tapi tiap kali ia dilahirkan kembali sebagai sebuah jawaban baru terhadap tantangan baru. Sebab selalu ada hubungan dengan halihwal yang tak berulang, tak terduga—dengan ancaman penjahat besar The Joker atau Bane, dalam krisis Kota Gotham yang berbeda-beda. 2. Sebab itu, Batman bisa bercerita tentang asal mula, tetapi asal mula dalam posisinya yang bisa diabaikan: wujud yang pertama tak menentukan sah atau tidaknya wujud yang kedua dan terakhir. Wujud yang kedua dan terakhir bukan cuma sebuah fotokopi dari yang pertama. 3. Satu topeng, satu nama—sebuah sintesis dari variasi yang banyak itu. Tapi sintesis itu berbeda dengan penyatuan. |
Penegasan ulang | Walhasil, akhirnya selalu harus ada kesadaran akan batas tafsir.
Akan selalu ada yang tak akan terungkap—dan bersama itu, akan selalu ada Gotham yang terancam kekacauan dan keambrukan. Itu sebabnya dalam “The Dark Knight Rises”, Inspektur Gordon tetap mau menjaga misteri Batman, biarpun dikabarkan Bruce Wayne sudah mati. Dengan demikian bahkan penjahat yang tecerdik sekalipun tak akan bisa mengklaim ”aku tahu”. |
Tugas
Bacalah kembali teks ”Menimbang Ayat-ayat Cinta” dan ”Gerr” di atas. Kemudian, analisislah sistematika teksnya berdasarkan struktur teks. Kamu dapat menggunakan tabel yang sama seperti contoh di atas.
Jawaban :
Analisis sistematika, berdasarkan struktur teks, teks esai: ” Menimbang Ayat-ayat Cinta”
Sistematika | Kutipan Teks |
Pernyataan pendapat | Karya sastra yang baik juga bisa menggambarkan hubungan antarmanusia, manusia dengan lingkungan dan manusia dengan Tuhan. Ini karena dalam karya sastra seharusnya terdapat ajaran moral, sosial sekaligus ketepatan dalam pengungkapan karya sastra. |
Argument | Novel yang kemudian menjadi fenomena tersendiri dalam perjalanan karya sastra Indonesia, terutama yang beraliran islami, karena penjualannya mampu mengalahkan buku-buku yang digandrungi, seperti Harry Potter ini mengusung tema cinta islami yang dihiasi dengan konflik-konflik yang disusun dengan apik oleh penulisnya.
Meskipun mengusung tema cinta tidak lantas membuat novel ini membahas cinta erotis antara laki-laki dan wanita. Banyak cinta lain yang masih bisa digambarkan, seperti cinta pada sahabat, kekasih hidup, dan tentu saja pada cinta sejati, Allah Swt. Nilai dan budaya Islam sangat kental dirasakan oleh pembaca pada setiap bagiannya. Bahkan, hampir di tiap paragraf kita akan menemukan pesan dan amanah. Ia dapat begitu fasih untuk menggambarkan tiap lekuk bagian tempat yang ia jadikan latar dalam novel tersebut ditambah dengan gambaran suasana yang mendukung sehingga seakan-akan mengajak pembaca untuk berwisata dan menikmati suasana Mesir di Timur Tengah lewat karya tulisannya. Banyak peristiwa yang tidak terduga menjadi kejutan. Konflik yang dibangun juga membuat novel ini layak menjadi novel kebangkitan bagi sastra islami setelah merebaknya novel-novel teenlit. Satu hal yang ditemukan terlihat janggal dalam novel ini adalah karakter tokoh, yaitu Fahri yang digambarkan begitu sempurna dalam novel tersebut. |
Penegasan ulang | – |
Analisis sistematika, berdasarkan struktur teks, teks esai: ” Gerr”
Sistematika | Kutipan Teks |
Pernyataan pendapat | Bagi saya, teater ini adalah ”teater miskin” dalam pengertian yang berbeda dengan rumusan Jerzy Grotowski. |
Argument | Bukan karena ia hanya bercerita tentang
kalangan miskin. Putu Wijaya tak tertarik untuk berbicara tentang lapisanlapisan sosial. Teater Mandiri adalah ”teater miskin” karena ia, sebagaimana yang kemudian dijadikan semboyan kreatif Putu Wijaya, ”bertolak dari yang ada”. Malam hari, ketika kantor sepi, ia akan menggunakan ruangan yang terbatas dan sudah aus itu untuk Latihan teater. Dari sini memang kemudian berkembang gaya Putu Wijaya: sebuah teater yang dibangun dari dialektik antara ”peristiwa” dan ”cerita”, antara kehadiran aktor dan orang-orang yang hanya bagian komposisi panggung, antara kata sebagai alat komunikasi dan kata sebagai benda tersendiri. |
Penegasan ulang | Sebab yang tak terkatakan juga bagian dari ”yang ada”. Dari sana kreativitas yang sejati bertolak. |
Baca Juga : Jawaban Membandingkan Kritik dengan Esai Berdasarkan Pengetahuan dan Pandangan
Kesimpulan
Demikianlah ulasan tentang jawaban menganalisis sistematika kritik sastra dan esai halaman 208 yang terdapat pada buku Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK KELAS XII Edisi Revisi 2018. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.
Disclaimer : Pembahasan soal di atas merupakan panduan untuk belajar, jawaban tidak mutlak benar dan bersifat terbuka sehingga masih dapat dikembangkan.