Strategi dalam menjalankan bisnis ritel adalah mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perusahaan untuk mencapai tujuan dan target yang telah ditentukan. Strategi ritel meliputi penentuan target pasar yang akan dilayani, karakteristik barang dan jasa yang ditawarkan, dan bagaimana bisnis ritel memperoleh keuntungan jangka panjang dibanding pesaingnya. Strategi dalam strategi ritel meliputi strategi pasar, strategi keuangan, strategi lokasi, struktur organisasi dan sumber daya manusia Strategi pemasaran ritel meliputi;
a. Pemilihan dan penentuan target pasar yang akan dilayani serta format ritel yang akan dijalankan; dan
b. Pengembangan keunggulan bersaing dalam rangka mencapai tujuan jangka panjang perusahaan.
Ritel yang berhasil harus memenuhi kebutuhan segmen pasarnya dengan pelayanan yang lebih baik dibandingkan dengan yang dilakukan oleh pesaing. Pasar ritel merupakan sekelompok peritel degan format yang sama yang melayani sekelompok konsumen dalam segmen pasar yang sama juga. Secara umum pasar sasaran dari bisnis ritel ditetapkan berdasarkan faktor demografis, geografis, dan psikografis.
Setelah pasar sasaran ditentukan, peritel akan dapat menentukan strategi bauran ritel terdiri dari beberapa unsur strategi sesuai dengan jenis dan format ritel dalam rangka menjaga kesinambungan dan memacu perkembangan usaha.
Michael Levy dan Barton A. Weitz (2001), mengatakan “bauran perdagangan eceran (retailing mix) adalah kombinasi dari beberapa faktor usaha eceran yang digunakan untuk kepuasan konsumen yang dibutuhkan untuk mempengaruhi keputusan pembelian”.
“Dalam penjualan eceran termasuk produk, harga, pajangan, promosi, penjualan secara pribadi dan pelayanan kepada konsumen (customer service)”, menurut Masson, Mayer, F. Ezzel dalam (Foster, 2008).
Dunne Lusch dan Griffish (dalam Foster, 2008) mengemukakan bahwa “bauran penjualan eceran adalah kombinasi dari merchandise, harga, periklanan dan promosi, pelayanan konsumen dan penjualan, serta suasana toko dan desain toko yang digunakan untuk memuaskan konsumen”.
Komponen bauran ritel (retailing mix) menurut Utami (2015) adalah “produk, harga, promosi, pelayanan, fasilitas fisik”
Berdasarkan beberapa pendapat ahli di atas, dapat dismpulkan bahwa bauran ritel adalah sekumpulan perangkat yang dibuat oleh pengecer untuk mempengaruhi keputusan pembelian dan menciptakan kepuasan pelanggan yang
mencakup produk, promosi, desain toko, pelayanan, dan kenyamanan.
Penetapan bauran ritel memiliki tujuan:
a. Untuk mencapai target yang sudah ditetapkan perusahaan;
b. Untuk memperlancar distribusi produk kepada konsumen akhir;
c. Sebagai bahan perbandingan dan evaluasi atas strategi yang dijalankan pesaing;
d. Meningkatkan volume penjualan dan tingkat keuntungan, serta jumlah pelanggan; dan
e. Memudahkan konsumen dalam memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan.
Suatu bisnis ritel akan dapat berkembang dengan baik jika strategi bauran ritel ditetapkan dan diterapkan dengan baik. Manfaat yang didapat perusahaan atas penerapan bauran ritel adalah;
a. Tujuan dan target perusahaan tercapai;
b. Kegiatan perusahaan dapat terkoordinir dengan baik;
c. Membangun citra perusahaan yang baik di mata konsumen;
d. Meningkatnya omzet penjualan perusahaan; dan
e. Terciptanya perkembangan perusahaan.
Baca Juga : 3 Jenis Ritel Dilihat Dari Berbagai Hal