Daftar Isi
Jawaban Tugas Menganalisis Kebahasaan dalam Drama – Halo sobat, dalam artikel kali ini akan disajikan pembahasan mengenai jawaban tugas menganalisis kebahasaan dalam drama halaman 265 yang terdapat pada buku bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017.
Sebelum masuk dalam pembahasan soal, bacalah terlebih dahulu mengenai teks drama berjudul “Panembahan Reso” karya W.S. Rendra dan cermati kaidah kebahasaan yang terdapat di dalamnya. Untuk pembahasan selengkapnya, mari kita simak bersama ulasan berikut ini.
Jawaban Tugas Menganalisis Kebahasaan dalam Drama Halaman 265
Kegiatan 2
Menganalisis Kebahasaan dalam Drama yang Dibaca atau Disimak
Drama merupakan karya fiksi yang dinyatakan dalam bentuk dialog. Kalimat-kalimat yang tersaji di dalamnya hampir semuanya berupa dialog atau tuturan langsung para tokohnya. Ada kalimat-kalimat tidak langsung, ada pula pada bagian prolog dan epilognya.
Fitur-fitur kebahasaan pada drama memang memiliki banyak kesamaan dengan drama. Drama pun menggunakan kata ganti orang ketiga pada bagian prolog atau epilognya. Karena melibatkan banyak pelaku (tokoh), kata ganti yang lazim digunakan adalah mereka.
Lain halnya dengan bagian dialognya, yang kata gantinya adalah kata orang pertama dan kedua. Mungkin juga digunakan kata-kata sapaan. Seperti yang tampak pada contoh teks drama di atas bahwa kata-kata ganti yang dimaksud adalah saya, kami, kita, Anda. Adapun kata sapaannya adalah panembahan.
Sebagaimana halnya percakapan sehari-hari, dialog dalam teks drama sering kali menggunakan kosakata percakapan, seperti oh, ya, aduh, sih, dong. Mungkin di dalamnya banyak ditemukan kata-kata yang tidak baku dan juga tidak lepas dari kalimat-kalimat seru, suruhan, pertanyaan.
Berikut contoh-contohnya.
• Ah, ya!
• Ampun seribu ampun!
• Bagus! Bagus!
• Atas dasar kekuatan!
• Jangan khawatir
• Jangan sampai mereka menjadi korban dari pancaroba perubahan.
• Sri …. Ratu Dara?
• Bagaimanakah keadaan mereka?
Selain itu, teks drama memiliki ciri-ciri kebahasaan sebagai berikut.
1. Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis).
Contoh: sebelum, sekarang, setelah itu, mula-mula, kemudian.
2. Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi, seperti menyuruh, menobatkan, menyingkirkan, menghadap, beristirahat.
3. Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh.
Contoh: merasakan, menginginkan, mengharapkan, mendambakan, mengalami.
4. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language) untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana. Kata-kata yang dimaksud, misalnya, rapi, bersih, baik, gagah, kuat.
Tugas
1. Bacalah kembali teks drama yang berjudul “Panembahan Reso” karya W.S. Rendra!
2. Cermatilah kaidah kebahasaan yang ada pada teks drama tersebut secara berkelompok.
3. Sajikanlah hasil pengamatan kelompokmu itu ke dalam format seperti berikut.
4. Presentasikanlah laporan tersebut dalam forum diskusi kelas untuk disamakan dengan pendapat-pendapat dari kelompok lain.
Jawaban :
Kaidah Kebahasaan | Kutipan Teks |
Menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis) seperti : sebelum, sekarang | Sebelum menghadap Sri Baginda Raja. Sekarang kami tetap patuh dan bersedia untuk membela keutuhan kerajaan di bawah naungan Sri Baginda Maharaja Gajah Jenar. |
Menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi, seperti menobatkan, menyingkirkan, menghadap, beristirahat. | , kami lebih dahulu menghadap Anda dan juga Sri …. Ratu Dara? Atas dasar kekuatan! Setiap orang yang merasa dirinya kuat boleh saja menobatkan dirinya menjadi Raja. Sanggupkah maharaja kita menyingkirkan dia atau sanggupkah dia menyingkirkan maharaja kita? Itu saja persoalannya. Setelah Anda semua beristirahat beberapa hari, bantulah Sri Baginda untuk memerangi para pemberontak. |
Menggunakan kata-kata sifat sifat (descriptive language) untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana. Seperti rapi, bersih, baik, gagah, kuat. | Sungguh kami sangat berutang budi untuk kebaikan hati semacam itu. Tinggal soalnya apakah ia akan bisa membuktikan bahwa dirinya benar-benar yang terkuat di seluruh negara. Bisa tidak ia menundukkan semua tandingan yang ada. Panembahan suamiku, ternyata Anda begitu kuat dan kuasa, kenapa Anda tidak ingin menjadi raja? |
Kesimpulan
Nah sobat, itulah pembahasan mengenai jawaban tugas menganalisis kebahasaan dalam drama halaman 265 yang terdapat pada buku bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017.
Disclaimer : Jawaban yang telah dibahas di atas bukan jawaban yang bersifat mutlak melainkan bersifat terbuka dan dapat dikembangkan. Pembahasan di atas diharapkan dapat membantu sobat dalam belajar.