Daftar Isi
Jawaban Mengaitkan Nilai-Nilai dalam Novel Sejarah dengan Kehidupan – Pada pembahasan kali ini, akan disajikan informasi mengenai jawaban mengaitkan nilai-nilai dalam novel sejarah dengan kehidupan. Materi ini terdapat pada buku Bahasa Indonesia Kelas XII yaitu buku Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK KELAS XII Edisi Revisi 2018.
Kali ini sobat akan mengaitkan nilai yang terkandung dalam novel sejarah dengan kehidupan saat ini. Untuk itu bacalah Kembali dengan seksama teks novel sejarah Pangeran Diponegoro: Menggagas Ratu Adil.
Untuk pembahasan selengkapnya, mari kita simak ulasan berikut ini !
Jawaban Mengaitkan Nilai-Nilai dalam Novel Sejarah dengan Kehidupan Halaman 75
Perhatikan contoh kutipan novel berikut ini.
“Juga Sang Adipati Tuban Arya Teja Tumenggung Wilwatikta tidak bebas dari ketentuan Maha Dewa. Sang Hyang Widhi merestui barangsiapa punya kebenaran dalam hatinya. Jangan kuatir. Kepala desa! Kurang tepat jawabanku, kiranya? Ketakutan selalu jadi bagian mereka yang tak berani mendirikan keadilan. Kejahatan selalu jadi bagian mereka yang mengingkari kebenaran maka melanggar keadilan. Dua-duanya busuk, dua-duanya sumber keonaran di atas bumi ini…,” dan ia teruskan wejangannya tentang kebenaran dan keadilan dan kedudukannya di tengah-tengah kehidupan manusia dan para dewa.
Sumber: Pramoedya Ananta Toer, Mangir, Jakarta, KPG, 2000 Nilai moral dalam kutipan di atas adalah ketakutan membela kebenaran sama buruknya dengan kejahatan karena sama-sama melanggar keadilan. Pada masa kini, nilai tersebut masih berlaku. Sering kali kejahatan terjadi karena orang yang mengetahuinya tidak berani atau tidak peduli untuk menegakkan kebenaran. Bukankah orang yang seperti ini sama saja dengan mendukung terjadinya kejahatan?
Meskipun demikian, ada juga nilai yang dibatasi oleh wilayah geografi, waktu, dan agama. Contoh nilai yang dibatasi oleh geografi adalah nilai budaya yang terkait dengan budaya berbusana. Di daerah dengan cuaca panas, masyarakatnya terbiasa menggunakan pakaian tipis dan cenderung lebih terbuka. Sebaliknya, masyarakat di daerah pegunungan terbiasa menggunakan pakaian tebal dan tertutup.
Contoh nilai yang dibatasi waktu adalah nilai budaya. Dahulu, di Sebagian masyarakat perdesaan para wanitanya akan nginang yaitu mengunyah daun sirih, buah jambe, dan kapur. Namun, kebiasaan tersebut kini nyaris sudah tidak ditemukan.
Nilai budaya bisa juga dibatasi oleh agama. Misalnya budaya minum tuak pada masyarakat Indonesia terutama pada pesta pernikahan di masa lalu semakin berkurang setelah masyarakat sadar bahwa minuman keras itumembahayakan dan dilarang agama.
Selanjutnya, kerjakan tugas berikut untuk menambah pemahamanmu tentang keterkaitan nilai dalam novel sejarah dengan kehidupan saat ini.
Tugas
Petunjuk: Bacalah kembali kutipan novel sejarah pada tugas di Kegiatan 1 di atas. Selanjutnya, analisislah keterkaitannya dengan kehidupan saat ini.
Latihan
Bacalah kembali teks novel sejarah Pangeran Diponegoro: Menggagas Ratu Adil. Tuliskan dan jelaskan nilai-nilai yang ada dalam teks novel sejarah tersebut!
Jawaban :
Nomor | Nilaai-nilai yang terkandung dalam novel sejarah | Jawaban |
1. | Nilai Moral | Manusia yang pandai akan bertindak dengan menimbang-nimbang sesuai penngetahuan. Sedangkan orang yang bebal tidak akan peduli dan akan mengumbar kebodohannya. |
2. | Nilai Budaya | Masyarakat Jawa sangat peka terhadap suara hatinya. |
3. | Nilai Sosial | Sikap Danurejo II yang tetap menghormati, bersikap ramah, dan sopan tehadap Jan Willem van Rijnst yang merupakan musuh. |
4. | Nilai Ketuhanan (Religi) | Jan Willem van Rijnst bukan orang yang taat beragama. |
Kesimpulan
Nah sobat, demikianlah ulasan mengenai jawaban mengaitkan nilai-nilai dalam novel sejarah dengan kehidupan. Yang terdapat pada buku Bahasa Indonesia SMA/MA/SMK/MAK KELAS XII Edisi Revisi 2018.
Disclaimer : Pembahasan soal di atas merupakan panduan untuk belajar, jawaban tidak mutlak dan bersifat terbuka sehingga masih dapat dikembangkan.