Kebutuhan Air untuk Tanaman Hias

Kebutuhan air tanaman adalah jumlah air yang diperlukan untuk pemakaian konsumtif evapotranspirasi dan air yang hilang melalui perkolasi. Kebutuhan tersebut dapat dipenuhi oleh tanaman dengan menyerap air dari dalam tanah. Air tersebut berasal dari air hujan dan air irigasi/penyiraman yang masuk ke petak penanaman/pot. Air akan digunakan oleh tanaman untuk transpirasi (penguapan melalui tanaman ). Panasnya sinar matahari menyebabkan permukaan air dan tanah akan melepaskan air (menguap) yang disebut evaporasi. (Puji Utami. S, 2010)

Baca juga :

Jumlah air yang dibutuhkan tanaman

Jumlah air yang diberikan sesuai dengan yang direncanakan. Kebutuhan air untuk tanaman merupakan kebutuhan untuk :

  • Pembentukan tubuh tanaman ( plant growth )
  • Penguapan melalui daun ( transpirasi )
  • Penguapan melalui permukaan air/tanah ( evaporasi )
  • Peresapan kedalam tanah/media tanam ( perkolasi )

Fakta di lapangan bahwa kebutuhan air yang diberikan merupakan kebutuhan air untuk tanaman ditambah dengan hilangnya air diperjalanan (untuk tanaman hias potong yang ditanam di lahan) dan hilang meresap/ keluar pot (untuk tanaman hias pot),atau hilangnya air yang tidak dimanfaatkan. Penyiraman tanaman sangat dibutuhkan oleh tanaman tetapi perlu dipahami bahwa kebutuhan air setiap tanaman hias tidaklah sama. Oleh itu penyiraman yang dilakukan disesuaikan juga dengan jenis tanamannya.

Tanaman yang menyukai air akan membutuhkan air dalam jumlah yang selalu cukup secara kontinyu untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang prima dan optimum. Sedangkan untuk tanaman yang tidak banyak membutuhkan air, juga tidak akan membutuhkan air yang banyak. Diberikannya air yang banyak dan sesering mungkin akan berdampak kurang baik dalam pertumbuhannya, dalam arti bahwa tanaman hias tersebut yang diharapkan dapat tumbuh dengan baik justru tanaman akan menjadi busuk. Hal ini dikarenakan banyak sedikitnya air yang dibutuhkan tanaman tergantung dari banyak faktor yang dapat mempengaruhi kebutuhannya akan air.

Baca Juga :  Hyundai Ioniq 5 2022, Review Lengkap Spesifikasi dan Harga!

Banyaknya air siraman bagi tanaman hias tergantung pada jenis tanaman dan letak tanaman. Menurut jenis tanaman ada tanaman yang menyukai media basah dan semi basah. Sedangkan menurut letaknya, bila diletakkan di dalam ruangan sebagai tanaman indoor, maka tanaman tidak memerlukan banyak air, sebab di dalam ruangan tidak terjadi penguapan yang besar, tetapi jika diletakkan di luar ruangan sebagai tanaman outdoor maka tanaman akan memerlukan banyak air karena tanaman mengalami penguapan yang cukup besar.

Baca Juga :

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan air pada tanaman hias

a. Jenis dan sifat tanah/media tanam

Setiap jenis tanah akan berbeda kebutuhan airnya, misalnya pada tanah berpasir akan membutuhkan air yang lebih banyak dibandingkan dengan jenis tanah lempung karena tanah berpasir mudah meloloskan air atau dalam arti tanah berpasir mempunyai daya ikat air yang rendah. Pemakaian media tanam yang gembur dari media tanam campuran akan lebih baik karena air siraman akan dapat diikat/disimpan menjadi air yang tersedia bagi tanaman dibandingkan dengan media tunggal seperti tanah liat maupun pasir dll.

b. Keadaan iklim

Keadaan iklim ditentukan oleh unsur pendukung iklim yang sangat berpengaruh terhadap kebutuhan air. Adapun unsur iklim yang dapat berpengaruh terhadap kebutuhan air tanaman hias diantaranya seperti curah hujan, penyinaran matahari dan keadaan musim sepanjang tahun.

  • Curah hujan; sangat menentukan besarnya curah hujan efektif, yaitu sebagian dari curah hujan yang dapat diserap oleh tanaman sehingga air hujan yang diterima tanaman dapat untuk memenuhi akan kebutuhan air tanaman hias tersebut.
  • Penyinaran matahari,; tidak terlepas dari lama tidaknya penyinaran yang diterima oleh tanaman. Lama penyinaran matahari berpengaruh terhadap jumlah kehilangan air melalui evaporasi. Panas sinar matahari akan mempengaruhi suhu udara, yang selanjutnya berpengaruh pada besarnya penguapan oleh permukaan tanaman maupun permukaan air bebas.
  • Keadaan musim sepanjang tahun; berpengaruh sekali terhadap kebutuhan tanaman akan air. Musim kering/kemarau yang Panjang akan meningkatkan jumlah air yang dibutuhkan oleh tanaman. Musim kering/kemarau mendorong berkurangnya persediaan air, dan meningkatnya penguapan yang terjadi. Dalam kondisi seperti ini sering tidak tercukupinya kebutuhan air untuk tanaman sehingga akan mengakibatkan hambatan bahkan pengaruh yang kurang baik terhadap pertumbuhan tanaman. Akibatnya tanaman dapat mengalami kekeringan. Demikian juga jika keadaan sebaliknya. Musim basah/penghujan yang panjang, air yang dibutuhkan tanaman menjadi berlebih. Oleh karena itu perlu pengelolaan yang baik, sehingga kelebihan air tidak menjadikan penyebab gangguan pertumbuhan tanaman, seperti tanaman busuk dan mudah terserang penyakit.
Baca Juga :  Logo HUT Kabupaten Kampar Tahun 2022 yang ke 72, Format PNG PDF JPG

Baca juga : Mengenal Gejala Kerusakan Tanaman Hias Akibat Serangan Hama

c. Varietas/jenis tanaman

Varietas dan jenis tanaman tidak terlepas dari lama dan cepatnya umur tanaman. Tanaman yang berumur panjang akan membutuhkan total air yang lebih banyak dibandingkan dengan tanaman yang berumur pendek, selama periode pertumbuhan tanaman. Demikian juga dengan jenis tanaman yang menyukai air seperti aglaonema dan juga tanaman air seperti teratai akan lebih banyak membutuhkan air dibandingkan tanaman yang suka kekeringan seperti adenium , kaktus dll.

d. Luas areal pertanaman

Jumlah/luasan pertanaman akan mempengaruhi jumlah kebutuhan air bagi tanaman untuk setiap satuan luas. Tanaman hias yang ditanam dalam pot, luas untuk tumbuh tanaman terbatas, sekalipun dijumlahkan dengan satuan tertentu maka jumlah luasannya akan lebih sedikit dibandingkan dengan tanaman hias potong yang ditanam pada lahan/ begengan pertanaman. Dengan demikian kebutuhan air untuk tanaman hais pot akan lebih sedikit dibandingkan dengan tanaman hias potong/ bedeng.

e. Keadaan topografi

Topografi tempat penanaman juga menentukan kebutuhan tanaman akan air siraman. Jumlah kebutuhan air yang dipengaruhi oleh topografi terutama dari segi jumlah kehilangan air, yang bisa melalui perembesan, bocoran dan aliran permukaan. Kebutuhan air untuk tanaman hias pot sangat kecil sekali dipengaruhi oleh topogafi karena tanaman hias pot dapat menekan/memperkecil kehilangan airnya. Tanaman hias pot tidak banyak mengalami perembesan, bocoran dan bahkan tidak ada aliran permukaan dibadingkan dengan tanaman hias yang ditanam di lahan sebagai tanaman hian potong/bedeng. Tanaman hias pot menggunakan air sesuai dengan kebutuhannya secara maksimal dan akan membuang sisa air yang dibutuhkan sebagai air drainase.

Baca Juga :  Link Twibbon Hari Jadi Pringsewu 2022 ke-13 Tahun, Klik Disini

f. Kehilangan air selama penyiraman

Kehilangan air selama penyaluran juga berpengaruh terhadap kebutuhan air. Kehilangan air selama penyaluran dapat berupa evaporasi, perkolasi, perembesan dan bocoran. Hal ini terjadi pada kebutuhan air tanaman hias potong/bedeng, sedangkan untuk tanaman hias pot kehilangan air lebih sedikit dibandingkan dengan tanaman hias potong/ bedeng, sehingga tanaman hias pot akan membutuhkan air yang lebih sedikit dibandingkan tanaman hias potong/bedeng.

Tanda-tanda tanaman membutuhkan air

Air sebagai salah satu faktor terpenting dalam budidaya tanaman, yang selama siklus hidup tanaman dimulai dari perkecambahan/pertunasan sampai menjelang panen dan bahkan dalam perlakuan pasca panen tanaman hias pot dan potong selalu membutuhkan air meskipun dalam jumlah yang terbatas. Tanaman yang membutuhkan air dapat dilihat dari penampilan/ciri-ciri fisik yang dapat dilihat.

Tanda-tanda tanaman yang membutuhkan air siraman yaitu adalah :

  • Diawali dengan pertumbuhan tanaman yang lemah, dan tidak segar lagi
  • Media tanam di sekitar tanaman dan juga pada pot terlihat kering
  • Tanaman menjadi layu sementara dalam arti pada siang hari dengan teriknya sinar matahari tanaman akan layu tetapi pada sore hari dan pagi hari berikutnya tampak segar kembali.
  • Jika kebutuhan air tanaman belum terpenuhi karena belum ada air siraman/irigasi/air hujan yang diberikan maka tanaman akan mengalami layu yang berkelanjutan/ layu permanen yaitu tanaman akan tetap menjadi layu selamanya baik pada pagi, siang dan sore hari. Jika kondisi tanaman seperti ini maka sekalipun tanaman diberikan air yang cukup banyakpun tidak akan dapat mengubah kondisinya.
  • Akibat selanjutnya adalah tanaman akan mengering dan akhirnya tanaman akan mati.