Jawaban Mengidentifikasi Alur dalam Cerita Fantasi

Jawaban Mengidentifikasi Alur dalam Cerita Fantasi

Jawaban Mengidentifikasi Alur dalam Cerita Fantasi – Halo sobat, dalam artikel ini akan disajikan informasi tentang jawaban mengidentifikasi alur dalam cerita fantasi halaman 52 yang terdapat pada buku Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas VII.

Sebelum masuk dalam pembahasan soal, bacalah terlebih dahulu cerita fantasi berjudul Bola-Bola Waktu. Setelah itu jawab soal terkait cerita tersebut. untuk pembahasan selengkapnya, mari kita simak bersama ulasan berikut ini.

Jawaban Mengidentifikasi Alur dalam Cerita Fantasi Halaman 52

Teks fantasi merupakan cerita yang bersifat khayalan atau imajinatif. dalam puisi di atas, anoman yang adalah kera berbulu putih dan dapat terbang adalah khayalan penulis. Untuk menarik pembaca, biasanya tokoh dalam cerita fantasi dapat memiliki keahlian atau kekuatan tertentu. Tokoh seperti dewa-dewi, raksaksa, makhluk ajaib, manusia dengan kesaktian adalah tokoh dalam cerita fantasi yang tidak ada dalam kehidupan nyata. Cerita fantasi dapat berupa cerita yang mengkhayalkan kejadian pada masa depan. Cerita jenis ini disebut cerita futuristik. Selain cerita jenis ini, ada cerita fantasi tentang khayalan seseorang atau cerita tentang peri. Sekarang bacalah cerita fantasi berikut ini.

Bola-Bola Waktu

Oleh Rakhma Subarna

Ivan menendang kerikil di jalan dengan kasar hingga terpelanting berhamburan. Debu mengepul dari kerikil-kerikil itu. Lagi-lagi ia dijadikan bahan tertawaan! Ini semua gara-gara kue basah Ibu! Setiap hari Ivan harus bangun pukul setengah empat pagi dan membantu Ibu membuat aneka kue basah. Ivan juga harus pergi lebih pagi untuk mengantarkan kue-kue itu ke beberapa warung menuju sekolah. Hal yang paling memalukan, Ivan menitipkan kue itu juga di kantin sekolah! Ketika Fiam, anak paling usil di kelasnya tahu, ia segera mengejek Ivan. Dan begitu Fiam memulai, julukan “tukang kue” untuknya pun langsung diikuti teman-teman sekelas.

Baca Juga : Jawaban Pengertian Puisi Rakyat

Seolah belum cukup memalukan, bangun pagi dan rasa lelah bekerja sejak subuh membuat Ivan sering tertidur saat pelajaran.

“Wah, tukang kue mau alih profesi jadi tukang tidur,” ejek Fiam yang memancing tawa sekelas.

Ivan masih menendang kerikil-kerikil itu. “Aku tidak mau lagi!” teriak Ivan dalam hatinya. “Aku tidak mau lagi berjualan kue. Aku ingin menjadi anak SMP yang keren dan dikagumi oleh teman-temanku!”

Baca Juga :  Soal SAS Bahasa Indonesia Kelas 1 Kurikulum Merdeka

“Kau yakin?”

Ivan menengok. Seorang pria berkerudung hitam memandangnya. Bibir pria itu tersenyum ramah.

Di meja di hadapannya tergeletak aneka bola warna-warni.

Ivan memandang pria itu sambil mengerutkan alisnya. Apakah dia peramal? tanya Ivan dalam hati.

“Kau ingin melihat apa yang terjadi apabila kau berhenti berjualan kue?”

Ragu-ragu, Ivan mengangguk. Ia lalu mengambil bola merah yang disodorkan pria itu. Seketika, tubuhnya terasa ringan, dunia di sekitarnya berputar.

Ivan terkesiap. Ia terbangun di sebuah kamar yang terasa asing. Dengan heran, ia menatap Nina dan Danu, adiknya. Mengapa mereka tidur di sini? Ivan menatap sekeliling. Kamar itu sempit, pengap, dan terutama sangat berantakan! Barang-barang miliknya tergeletak di mana saja, sementara tumpukan buku koleksi Nina dan mainan Danu memenuhi sudut-sudut kamar.

Baca Juga : Jawaban Mengenali Tanda Baca dalam Teks Deskripsi

“Pukul 06.00? Aku terlambat untuk membuat kue!” Ivan segera berdiri dan keluar kamar.

“Kamu sudah bangun, Van?” suara Ibu menyapanya. Mata Ivan membelalak lebar melihat kerut-kerut yang bertambah di wajah Ibu dan kelelahan yang tergambar jelas di sana. “Syukurlah. Ibu pergi dahulu, ya. Jangan lupa, antar adik-adikmu ke sekolah.”

Ivan termangu. Ia menatap sosok Ibu yang membawa kotak-kotak berisi aneka kue basah. Jadi, tampaknya mereka masih berjualan kue basah. Hanya, kali ini, Ibu tidak meminta bantuannya. Akhirnya, Ivan terbebas dari tugasnya! Lalu, di mana Ayah? Biasanya Ayah yang mengantar Ibu untuk pergi berjualan. Ivan memandang ke sekeliling ruangan. Saat itulah Ivan menatap sebuah foto berbingkai hitam di dekat meja makan. Di dalamnya, wajah lelah ayahnya tersenyum ramah.

***

“Van, nanti siang jangan lupa latihan basket, ya. Minggu depan kita lawan SMP Bina Bangsa.”

Ivan hanya mengangguk lesu. Sekarang ia tahu, ia berada di tahun 2022. Tidak ada lagi teman-teman sekelas yang mengejeknya. Malah bisa dikatakan, ia memiliki cukup banyak teman. Nilai-nilainya bukan yang terbaik,

tetapi bukan pula yang paling jelek. Ia berhasil masuk tim basket

Baca Juga :  Jawaban Tugas Menganalisis Kebahasaan Karya Ilmiah yang Dibaca

selama dua tahun berturut-turut.

Semua tampak sempurna. Namun, mengapa Ivan menyesal berada

di tahun ini? Tadi pagi ia mengetahui bahwa ayahnya tidak lagi bersama

mereka. Ayah meninggal karena sakit. Kata Ibu, Ayah sering mengabaikan

sakit yang dideritanya dan berkeras membantu Ibu. Ayah bahkan menolak

tawaran Ibu untuk membayar seorang pekerja. Ayah ingin hasil penjualan

kue ditabung untuk biaya kuliah Ivan nanti.

“Hai, Van! Apakah Ibumu sudah sembuh? Mamaku ingin pesan kue

basah untuk arisan, tetapi Ibumu bilang ia sedang tidak enak badan.”

Baca Juga : Cara Menonaktifkan OneDrive di Windows 11 Dengan Mudah

Perkataan Hario menyadarkan Ivan lagi dari lamunannya. Ivan menunduk.

Ia teringat wajah menua dan lelah ibunya tadi pagi, bahkan Ibunya tidak

mengatakan kepadanya bahwa ia sedang sakit.

Ivan menelengkupkan kepala di atas meja. Andai saja penyesalan bisa

memutar kembali waktu, ia lebih memilih membantu kedua orang tuanya

berjualan kue. Matanya terasa panas. Kepalanya terasa berputar. Ivan

mengerjap.

“Van, kamu nggak apa-apa, Van?” suara Hario terdengar cemas dan

makin jauh.

Lalu segalanya gelap.

***

Seseorang mengguncang tubuhnya lembut. “Ivan, bangun, Nak.”

Ivan memicingkan mata. Ia mengenal suara tegas tetapi lembut itu.

“Ayah! Syukurlah!” Ivan segera tersadar dan memeluk ayahnya erat.

“Wah, wah, wah …! Tadi kamu mimpi buruk, ya?”

Pagi masih gelap saat Ivan melihat ke luar jendela. Ivan tahu ia harus

bangun lebih pagi karena mereka mendapat pesanan kue untuk acara

pernikahan dan rapat di kantor RW. Memikirkan pesanan kue itu, Ivan

melompat dari tempat tidur dengan penuh semangat.

“Ayah, Ibu, tahu nggak? Kue-kue basah buatan Ibu ini banyak yang

suka, loh!” cerita Ivan.

Untuk sesaat, Ayah dan Ibu saling memandang dan menyimpan

senyum geli. Mungkin mereka heran melihat Ivan yang tak lagi menggerutu

dan malas-malasan saat membantu.

“Eih, aku serius loh ini,” tambah Ivan lagi melihat reaksi kedua orang

tuanya.

Baca Juga : Jawaban Membandingkan Informasi Lisan

Ayah tergelak. Ia mengusap kepala Ivan dengan lembut, “Tentu saja

kami tahu, ini kan resep warisan turun-temurun!”

Baca Juga :  Kunci Jawaban "Percobaan Gaya Magnet"

Tepat pukul 05.00, kue-kue basah nan cantik telah siap. Harum manis

kue memenuhi rumah. Meski lelah, Ivan merasa bangga melihat kue-kue

yang baru ditatanya. Rasanya ia makin mahir menata kue-kue ini.

“Van, tolong masukkan setiap jenis ke dalam kotak untuk pesanan

kawinan dan Pak RW, ya. Biar Ayah yang menyiapkan untuk dibawa ke

pasar. Ibu mau membuat sarapan dahulu sebelum adik-adikmu bangun,”

kata Ibu.

Ivan mengangguk. Saat memasukkan kue-kue ke dalam setiap kotak,

sebuah ide melintas dalam benaknya. Masih ada 30 menit sebelum ia

harus bersiap ke sekolah. Ivan mengambil selembar kertas, lalu segera

menggambar sebuah kotak berisi aneka kue cantik.

“Camilan Cantik Akhir Minggu,” begitu Ivan memberi judul gambar

tersebut. Di bagian bawah gambar, Ivan menulis, “Untuk pemesanan,

hubungi Ivan – kelas VII B.”

Baca Juga : Jawaban Membandingkan Dua Pamflet

Kemudian, jawablah pertanyaan di bawah ini!

  1. Siapakah nama tokoh cerita Bola-Bola Waktu?
  2. Apa yang diinginkannya di awal cerita?
  3. Bagaimana ia memenuhi keinginannya itu?
  4. Mengapa ia merasa sedih ketika akhirnya keinginannya itu tercapai?
  5. Apa yang akhirnya ia lakukan?
  6. Menurut kalian, bagaimana perasaannya di akhir cerita?

Jawaban    :

  1. Nama tokoh dalam cerita bola-bola waktu adalah Ivan.
  2. Ivan ingin menjadi anak SMP yang keren dan dikagumi oleh teman-teman dan tidak berjualan kue lagi.
  3. Ivan memenuhi keinginan dengan cara mengambil bola yang ditawarkan peramal lalu pergi ke masa depan.
  4. Ivan merasa sedih karena ketika ia berhenti membantu ibu, ibu menjadi sakit-sakitan karena harus bekerja dan ayahnya juga kelelahan bekerja akhirnya meninggal dunia.
  5. Pada akhirnya Ivan kembali bersemangat dalam membantu ibunya berjualan kue dan merasa bersyukur dengan keadaannya saat ini.
  6. Perasaan Ivan di akhir cerita Bahagia karena dapat membantu orang tua dengan berjualan kue.

Kesimpulan

Nah sobat, itulah pembahasan mengenai jawaban mengidentifikasi alur dalam cerita fantasi halaman 52 yang terdapat pada buku Bahasa Indonesia untuk SMP Kelas VII. Semoga pembahasan di atas dapat membantu sobat dalam belajar.

Baca Juga : Jawaban Menilai Pamflet Wisata

Disclaimer : Pembahasan soal di atas merupakan panduan untuk belajar, jawaban tidak mutlak benar dan bersifat terbuka sehingga masih dapat dikembangkan.