Soekarno
Soekarno

Kunci Jawaban ” Ir. Soekarno, Sang Proklamator”

beritawarganet.com – Kunci Jawaban ” Ir. Soekarno, Sang Proklamator”. Tahukan Sobat BW siapa pahlawan yang berjasa dalam mewujudkan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesiadan juga dikenal sebagai Sang Proklamator?

Ya, Beliau adalah Ir. Soekarno. Bagaimana kisah Ir. Soekarno dari kecil sampai menjadi Sang Proklamator? Mari kita simak kisahnya bersama!

Ir. Soekarno

Ir. Soekarno
Ir. Soekarno

 

Ir. Soekarno adalah tokoh yang memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Ir. Soekarno lahir di Surabaya, 6 Juli 1901 dengan seorang ayah yang bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya yaitu Ida Ayu Nyoman Rai.

Sekolah Dasar diselesaikannya di Mojokerto dan Sekolah Menengah Pertama di Surabaya. Di Mojokerto, ayahnya memasukan Soekarno ke Eerste Inlandse School. Di tahun 1911, Soekarno dipindahkan ke Europeesche Lagere School (ELS) untuk memudahkannya diterima di Hoogere Burger School (HBS).

Baca Juga :  Jawaban Menilai Informasi Dan Membandingkan Isi Teks

Pada tahun 1915, Soekarno telah menyelesaikan pendidikannya di ELS dan berhasil melanjutkan ke HBS di Surabaya, Jawa Timur. Ia dapat diterima di HBS atas bantuan seorang kawan bapaknya yang bernama H.O.S. Tjokroaminoto. Tjokroaminoto bahkan memberi tempat tinggal bagi Soekarno di pondokan kediamannya.

Di Surabaya, Soekarno banyak bertemu dengan para pemimpin Sarekat Islam, organisasi yang dipimpin Tjokroaminoto saat itu, seperti Alimin, Musso, Darsono, Haji Agus Salim, dan Abdul Muis. Soekarno kemudian aktif dalam kegiatan organisasi pemuda Tri Koro Dharmo yang dibentuk sebagai organisasi dari Budi Utomo. Dari sinilah, rasa nasionalisme dari dalam diri Soekarno terus menggelora. Soekarno mulai aktif dalam kegiatan organisasi pemuda Tri Koro Darmo yang dibentuk sebagai organisasi dari Budi Utomo. Nama organisasi tersebut kemudian Soekarno ganti menjadi Jong Java (Pemuda Jawa) pada 1918.

Tamat HBS Soerabaja bulan Juli 1921, bersama Djoko Asmo rekan satu angkatan di HBS, Soekarno melanjutkan ke Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang ITB) di Bandung dengan mengambil jurusan teknik sipil pada tahun 1921, setelah dua bulan dia meninggalkan kuliah, tetapi pada tahun 1922 mendaftar kembali dan tamat pada tahun 1926.

Baca Juga :  Kunci Jawaban Uji Pemahaman halaman 152 Kolaborasi Antarbudaya di Indonesia PPKn SMA/SMK Kelas 10 Kurikulum Merdeka

Soekarno bersama tokoh-tokoh nasional mulai mempersiapkan diri menjelang Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Setelah sidang Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Panitia Kecil yang terdiri dari delapan orang (resmi), Panitia Sembilan (yang menghasilkan Piagam Jakarta) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), Soekarno-Hatta mendirikan Negara Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 (sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Soekarno)

Ir. Soekarno atau lebih akrab disapa Bung Karno adalah pejuang pemersatu bangsa, pejuang melawan kolonialisme dan imperealisme, proklamator kemerdekaan bangsa Indonesia serta presiden pertama Republik Indonesia selalu dikenal dan dihormati bangsa Indonesia dan bangsa-bangsa lain di dunia. Sebab selama hayatnya, Bung Karno telah menyumbangkan seluruh tenaga dan pikirannya untuk mempersatukan bangsa Indonesia agar menjadi bangsa besar, yang hidup dalam masyarakat berkeadilan dan berkemakmuran dan bebas dari penindasan.

Upaya Bung Karno untuk menciptakan masyarakat berkeadilan dan berkemakmuran sejalan dengan sila kelima Pancasila, yaitu Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Baca Juga :  Interaksi Manusia dan Komputer Melalui Suara (Audio) Adalah?

Jelaskan maksud pernyataan di atas sehubungan dengan sila kelima Pancasila. Kamu dapat menerapkan sikap yang menunjukkan keadilan sosial dalam kehidupan sehari-hari. Berikan contoh!

Menciptakan masyarakat berkeadilan dan berkmakmuran sejalan dengan sila kelima Pancasila yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia dimana sikap adil akan memberikan rasa nyaman dan aman. Salah satu contohnya dalam kehidupan sehari-hari adalah membantu orang lain yang dalam kesulitan

Apa yang akan terjadi jika kita tidak menerapkan sila tersebut dalam kehidupan sehari-hari?

Jika kita tidak menerapkan sila kelima Pancasila dalam kehidupan sehari-hari maka akan terjadi ketidakadilan dalam masyarakat. Masyarakat bisa saja tidak mendapatkan haknya sebagai warga Negara Indonesia

 

“… kemerdekaan merupakan hak segala bangsa…”.

Kalimat tersebut tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Begitupula dengan Ir. Soekarno dan tokoh-tokoh lainnya yang berjuang untuk mewujudkan kemerdekaan bagi negara Indonesia.  Dengan segala perjuangan dan kerja keras para pahlawan Sobat BW wajib mengisi kemerdekaan dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, seperti: belajar, mengikuti kegiatan kerja bakti di lingkungan rumah, menjaga kelestarian lingkungan, dan lain sebagainya.

Pengamalan sila kelima dalam pancasila juga perlu kita pupuk mulai dari lingkungan keluarga sampai masyarakat umum. Hal ini dilakukan agar terjalin keharmonisan dan keselarasan dalam menjalani kehidupan di lingkungan masyarakat.

Semoga bermanfaat ya..

 

Tinggalkan Balasan