Teknik Penanaman Bibit Tanaman Hias

Berita Warganet – Teknik Penanaman Bibit Tanaman Hias. Penanaman bibit dimaksudkan agar tanaman dapat melangsungkan hidupnya pada media dan lingkunganya yang baru. Tujuan penanaman adalah menumbuh kembangkan tanaman budidaya sampai dapat berproduksi, dengan teknik penanaman sesuai prosedur agar memperoleh hasil yang maksimal.

Sering dijumpai bahwa bibit yang ditanam setelah beberapa waktu menjadi layu, sehingga dalam penanaman harus dilakukan dengan teliti dan hati-hati. Jika ada bibit yang akan ditanam mengalami proses layu terlebih dahulu maka memerlukan waktu yang cukup lama untuk tumbuh kembali karena semua kemampuan dan nutrisi yang diperoleh tanaman yang seharusnya digunakan untuk melangsungkan pertumbuhannya malah tidak banyak terpakai karena layu mengakibatkan fungsi tubuh sementara berjalan lambat/ bahkan dapat terhenti sehingga proses pertumbuhan tanaman juga menjadi lambat.

Untuk melakukan penanaman bibit harus dipastikan bahwa bibit dalam kondisi baik dan siap tanam. Teknik penanaman tanaman hias dalam pot dapat ditanam secara tunggal dan ditanam secara bersamaan dalam koloni/ kelompok (kompot).

Jenis tanaman yang ditanam secara bersamaan dalam kelompok/ bergerombol sebaiknya menggunakan pot yang lebar permukaannya, tetapi tidak terlalu tinggi/dalam. Sedang tanaman yang dapat ditanam secara individu, menggunakan pot yang disesuaiakan dengan ukuran tanaman sehingga dapat menimbulkan kesan indah dan menarik walaupun hanya satu tanaman yang ditampilkan .

Cara Penanaman tanaman hias pot

Ilustrasi Tanaman Hias - Dok Beritawarganet.com
Ilustrasi Tanaman Hias – Dok Beritawarganet.com

Tempat tumbuh

Dalam menumbuhkan tanaman hias di dalam pot yang perlu diperhatikan adalah ruang lingkup perakaran terbatas hanya di dalam pot. Mengingat akar-akar tanaman tersebut merupakan jaringan hidup yang selalu melakukan aktivitas pernafasan ( membutuhkan O2 dan melepas CO2 ) maka adanya pertukaran udara melalui lubang dipermukaan pot sangat diperlukan.

Baca Juga :  Explicabo eum ex id

Sebagai tempat tumbuh tanaman yang berupa pot, pot dapat terbuat dari tanah liat, plastik, keramik, papan, bekas kaleng dll,dengan bentuk yang bermacam-macam. Untuk pot anggrek khususnya dibuat lubang-lubang di sisi pot yang diperlukan untuk keleluasaan pertumbuhan perakaran tanaman. Pot anggrek dapat digunakan sebagai pot duduk/pot biasa dan juga dapat digunakan sebagai pot gantung.

Berdasarkan terlaksananya drainase dan sirkulasi udara yang baik maka pot dapat digolongkan menjadi :

  • Pot yang porous yaitu pot yang jelas dapat mengatur masuknya oksigen (O2 ) dan keluarnya carbon dioksida (CO2) dapat berjalan dengan baik, memerlukan penyiraman yang lebih sering.
  • Pot yang tidak porous yaitu pot yang dalam mengatur masuknya oksigen (O2 ) dan keluarnya carbon dioksida ( CO2 ) mengalami kesulitan sehingga dimungkinkan akar-akar tanaman akan menderita kekurangan oksigen, dan mengalami keracunan akibat kelebihan CO2, namun tidak sering memerlukan penyiraman. Pot maupun arang dll yang dipilih/digunakannya jika ada kelebihan air maka harus dibuang dengan jalan menaruh pecahan-pecahan batu merah/genting pada dasar pot di atas lubang drainase yaitu  lubang pengeluaran air yang berada di dasar pot. Jelas bahwa wadah media tanam/pot tanaman hias yang paling baik untuk pertumbuhan tanaman adalah pot dari tanah karena sifatnya yang porous, tidak mahal, dan mudah didapat dalam banyak bentuk dan ukurannya.

Prosedur Penanaman tanaman hias pot

  • Wadah/pot media tanam dan tanaman yang akan ditanam terlebih dahulu dipersiapkan.
  • Isi pot dengan selapis media tanam dengan pecahan batu bata / genting/ batu/ sterofoam, pada dasar pot dan tambahkan selapis di atasnya media arang/pakis potong/cacah dan tambah lagi media tanam setinggi/setebal 1/3 – ½ bagian pot ( untuk tanaman yang tidak menampilkan keindahan akarnya ) hingga 2/3 bagian pot diisi media tanam untuk tanaman yang menampilkan keindahan akarnya.
  • Tanam/masukkan tanaman hias tersebut ke dalam pot, masukkan sisa media tanam untuk memenuhi ruang pot sambil ditekan dekat batang bibit supaya tanaman dapat tumbuh tegak
  • Jaga dan pertahankan kelembaban pot dengan memberikan air untuk membasahi media tanam dalam pot tersebut.
Baca Juga :  Sejarah Menjelang Kemerdekaan Republik Indonesia

Menanam tanaman hias pada bedengan/tanaman hias bedeng/potong

Tanaman hias bedeng/potong yaitu penanaman tanaman hias yang dilakukan/dibudidayakan dalam bedengan dan fungsi/manfat yang dihasilkan sebagai bunga potong.maupun penghias bedeng dalam taman.

Tanaman hias potong/bedeng yang penanamannya dilakukan di lahan perlu pengolahan tanah hingga gembur sehingga tanaman mudah untuk tumbuh dan berkembang, karena akar tanaman lebih mudah untuk menyerap unsur hara dan air yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya dan aerasi tanah yang lancar memberikan kesempatan akar tanaman untuk mendapatkan oksigen yang dibutuhkan.

Penanaman ulang (Repotting)

Penanaman ulang merupakan penanaman yang harus dilakukan karena kondisi wadah dan media tanam pot sudah tidak dapat berfungsi sesuai peranannya. Tanaman yang sudah makimal pertumbuhan dan perkembangannya pada tempat yang terbatas dan media tanam yang terbatas pula sehingga harus sering dilakukan repotting, supaya tanaman hias dapat tumbuh optimal kembali.

Ciri-ciri tanaman hias yang harus direpotting diantaranya adalah :

  • Pertumbuhan tanaman tidak optimal
  • Perkembangan akar sudah memenuhi pot
  • Pot menjadi rusak /pecah karena tekanan pertumbuhan tanaman yang ada dalam pot.
  • Akar sudah mulai terlihat tumbuh keluar dari pot
Baca Juga :  Link Logo Provinsi Jawa Timur (Jatim) PNG Download Drive

Repooting dilakukan sama dengan melakukan penanaman bibit (potting mix) sehingga langkahnyapun juga hampir sama, dimana untuk repotting dilakukan dengan jalan yaitu :

  • Mengeluarkan tanaman hias dari dalam pot /wadahnya
  • Pilih pot/wadah baru sesuai dengan proporsionalnya tanaman, jangan memakai pot dengan ukuran yang terlalu besar maupun terlalu kecil.
  • Pot yang terlalu besar menyebabkan akar tanaman mudah busuk dikarenanakan kebanyakan mengandung air, disamping itu pemakaian media tanam oleh tanaman tidak efisien. Dalam memindahkan tanaman dari pot ke pot yang lain/repotting, usahakan memilih pot dengan ukuran sedikit lebih besar dari pot yang lama, dengan maksud supaya perakarannya akan dapat tumbuh dengan baik tetapi dapat juga menggunakan pot dengan ukuran yang sama; dengan mengadakan pemangkasan/pemotongan akar secukupnya supaya dapat masuk sesuai besar pot yang dipakai untuk menanam.

1) Menyiapkan media tanam baru dengan mengisi dasar pot terlebih dahulu menggunakan selapis pecahan batu bata, dan diatasnya disusul dengan selapis arang, kemudia isi dengan media tanam yang telah disiapkan untuk dimasukkan kedalam pot hingga setinggi/setebal 1/3 – ½ bagian pot ( untuk tanaman yang tidak menampilkan keindahan akarnya ).dan hingga 2/3 bagian pot diisi media tanam untuk tanaman yang menampilkan keindahan akarnya.

2) Lakukan pemisahan rumpun dan pilih tanaman yang baik saja untuk ditampilkan / ditanam kembali.

3) Tanam/masukkan tanaman hias tersebut kedalam pot , usahakan posisi tanaman tegak/sesuai tujuan penanaman dan penampilannya, kemudian masukkan sisa media tanam untuk memenuhi ruang pot, sampai dengan batas estetika penampilan pot.

4) Jaga dan pertahankan kelembaban pot dengan memberikan air untuk membasahi media tanam dalam pot tersebut.