4 Fungsi Jurnal Umum Untuk Perusahaan

Dalam akuntansi, proses pencatatan selalu dimulai dengan menganalisis
setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Analisis ini mengandung pengertian bahwa seorang akuntan harus dapat menentukan pengaruh dari setiap transaksi terhadap akun.

Pada tahap pencatatan ini, akuntan sudah selayaknya memiliki pemahaman yang baik mengenai definisi/pengertian dari aset, kewajiban, ekuitas, prive, pendapatan, serta beban yang merupakan akun utama pembuatan laporan keuangan. Setelah transaksi dianalisis, langkah selanjutnya adalah mencatat kandungan (makna dan isi) informasi yang ada pada setiap transaksi ke dalam jurnal umum.

Pengertian Jurnal Umum

Jurnal umum adalah format pencatatan yang digunakan untuk membuat laporan pencatatan transaksi. Jurnal umum ini digunakan untuk
mencatat berbagai aktivitas transaksi keuangan sesuai tanggal,
kelompok akun, dan nominalnya pada kolom debit dan kredit. Artinya,
transaksi akan dicatat ke dalam jurnal secara kronologis, yaitu
berdasarkan urutan waktu terjadinya transaksi.

Baca Juga :  Pengertian Cek dan Bilyet Giro, Mana Yang Lebih Efektif?

Jurnal umum akan memperlihatkan pengaruh setiap transaksi terhadap akun dalam bentuk debit dan kredit. Lewat prosedur debit kredit inilah kita dapat melihat kenaikan ataupun penurunan atas masing-masing saldo akun terkait.
Dari definisi mengenai jurnal umum, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dibuatnya jurnal umum dalam tahap awal (tahap pencatatan) siklus akuntansi adalah:

  1. Melakukan identifikasi terhadap transaksi yang terjadi
  2. Melakukan penilaian terhadap transaksi
  3.  Melakukan pencatatan dampak ekonomi dari transaksi dalam
    perusahaan.
  4. Untuk mempermudah proses pemindahan (posting) ke tahap
    laporan keuangan berikutnya.
Baca Juga :  Simak Selengkapnya Spesifikasi dan Harga Ford F150 Raptor Terbaru!

Fungsi Jurnal Umum Bagi Perusahaan

Pada praktiknya, jurnal umum memiliki fungsi penting bagi sebuah
perusahaan, maupun pihak lain pengguna informasi yang terkait, di
antaranya:

1. Fungsi Historis.

Semua transaksi yang terjadi dicatat berdasarkan tanggal transaksi, maka dalam hal ini jurnal umum menggambarkan aktivitas suatu perusahaan setiap hari secara berurutan dan terus-menerus. Dengan kata lain jurnal umum memiliki fungsi historis karena dilakukan secara kronologis dan sistematis, sehingga jika pada suatu saat perusahaan membutuhkan informasi lebih lanjut mengenai transaksi yang telah terjadi, maka perusahaan dapat mengeceknya pada pencaatatan dijurnal umum.

Baca Juga :  Prestige Silver Tampilan Mewah Pada Varian ALL NEW NMAX 155 CONNECTED/ABS

2. Fungsi Pencatatan.

Semua transaksi yang terjadi pada perusahaan dicatat dalam jurnal umum, dengan demikian maka perubahan harta, kewajiban, modal, beban dan kekayaan harus dicatat terlebih dahulu kedalam jurnal umum, agar dapat dijadikan sebagai dasar lanjutan pembuatan laporan keuangan.

3. Fungsi Analis

Semua pencatatan transaksi yang dilakukan dalam jurnal umum adalah hasil analisis transaksi berupa kredit dan debit yang terpengaruh. Proses analisis ini meliputi penggolongan jenis akun, pencatatan kredit dan debit, serta jumlah nominal transaksi.

4. Fungsi Intruksi

Jurnal umum memiliki fungsi intruktif dalam proses memasukkan data ke tahap laporan selanjutnya, yaitu buku besar. Proses pencatatan dalam jurnal umum tidak hanya sebatas dokumen pencatatan transaksi, namun bersifat perintah atau petunjuk kredit dan debit yang harus ditindaklanjuti ke dalam laporan keuangan berikutnya.