jawaban tugas menelaah teks cerita pendek berdasarkan struktur dan kaidah

Jawaban Tugas Menelaah Teks Cerita Pendek Berdasarkan Struktur dan Kaidah

Jawaban Tugas Menelaah Teks Cerita Pendek Berdasarkan Struktur dan Kaidah – Halo sobat, dalam artikel kali ini akan dibahas mengenai jawaban tugas menelaah teks cerita pendek berdasarkan struktur dan kaidah halaman 127 yang terdapat pada buku bahasa indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017.

Untuk itu sobat baca dan pahami terlebih dahulu mengenai pokok pembahasan di bawah sehingga dapat menjadi acuan dan mempermudah dalam menjawab soal. Mari kita simak bersama pembahasan selengkapnya pada ulasan berikut ini.

Jawaban Tugas Menelaah Teks Cerita Pendek Berdasarkan Struktur dan Kaidah Halaman 127

Kegiatan 2

Menelaah Teks Cerita Pendek Berdasarkan Struktur dan Kaidah

Stuktur cerpen merupakan rangkaian cerita yang membentuk cerpen itu sendiri. Dengan demikian, struktur cerpen tidak lain berupa unsur yang berupa alur, yakni berupa jalinan cerita yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat ataupun secara kronologis. Secara umum jalan cerita terbagi ke dalam bagian-bagian berikut.

1. Pengenalan situasi cerita (exposition, orientation)

Dalam bagian ini, pengarang memperkenalkan para tokoh, menata adegan dan hubungan antartokoh.

2. Pengungkapan peristiwa (complication)

Dalam bagian ini disajikan peristiwa awal yang menimbulkan berbagai masalah, pertentangan, ataupun kesukaran-kesukaran bagi para tokohnya.

3. Menuju pada adanya konlik (rising action)

Terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun

Baca Juga :  Jawaban Tabel 4.15 Isian Perbedaan Kepentingan Antara Kedua Belah Pihak

keterlibatan berbagi situasi yang menyebabkan bertambahnya kesukaran

tokoh.

4. Puncak konlik (turning point)

Bagian ini disebut pula sebagai klimaks. Inilah bagian cerita yang

paling besar dan mendebarkan. Pada bagian pula, ditentukannya

perubahan nasib beberapa tokohnya. Misalnya, apakah dia kemudian

berhasil menyelesaikan masalahnya atau gagal.

5. Penyelesaian (ending atau coda)

Sebagai akhir cerita, pada bagian ini berisi penjelasan tentang

sikap ataupun nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami

peristiwa puncak itu. Namun ada pula, cerpen yang penyelesaian akhir

ceritanya itu diserahkan kepada imaji pembaca. Jadi, akhir ceritanya itu

dibiarkan menggantung, tanpa ada penyelesaian.

Cerpen tergolong ke dalam jenis teks iksi naratif. Dengan demikian,

terdapat pihak yang berperan sebagai tukang cerita (pengarang). Terdapat

beberapa kemungkinan posisi pengarang di dalam menyampaikan

ceritanya, yakni sebagai berikut.

1. Berperan langsung sebagai orang pertama, sebagai tokoh yang terlibat

dalam cerita yang bersangkutan. Dalam hal ini pengarang menggunakan

kata orang pertama dalam menyampaikan ceritanya, misalnya aku,

saya, kami.

2. Berperan sebagai orang ketiga, berperan sebagai pengamat. Ia tidak

terlibat di dalam cerita. Pengarang menggunakan kata dia untuk tokohtokohnya.

Cerpen juga memiliki ciri-ciri kebahasaan seperti berikut.

1. Banyak menggunakan kalimat bermakna lampau, yang ditandai oleh fungsi-fungsi keterangan yang bermakna kelampauan, seperti ketika itu, beberapa tahun yang lalu, telah terjadi.

2. Banyak menggunakan kata yang menyatakan urutan waktu (konjungsi kronologis). Contoh: sejak saat itu, setelah itu, mula-mula, kemudian.

Baca Juga :  Manfaat Keragaman Karakteristik Individu

3. Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi, seperti menyuruh, membersihkan, menawari, melompat, menghindar.

4. Banyak menggunakan kata kerja yang menunjukkan kalimat tak langsung sebagai cara menceritakan tuturan seorang tokoh oleh pengarang. Contoh: mengatakan bahwa, menceritakan tentang, mengungkapkan, menanyakan, menyatakan, menuturkan.

5. Banyak menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu yang dipikirkan atau dirasakan oleh tokoh. Contoh: merasakan, menginginkan, mengarapkan, mendambakan, mengalami.

6. Menggunakan banyak dialog. Hal ini ditunjukkan oleh tanda petik ganda (“….”) dan kata kerja yang menunjukkan tuturan langsung.

Contoh:

a. Alam berkata, “Jangan diam saja, segera temui orang itu!”

b. “Di mana keberadaan temanmu sekarang?” tanya Ani pada temannya.

c. “Tidak. Sekali saya bilang, tidak!” teriak Lani.

7. Menggunakan kata-kata sifat (descriptive language) untuk menggambarkan tokoh, tempat, atau suasana.

Contoh:

Segala sesuatu tampak berada dalam kendali sekarang: Bahkan, kamarnya sekarang sangat rapi dan bersih. Segalanya tampak tepat berada di tempatnya sekarang, teratur rapi dan tertata dengan baik. Ia adalah juru masak terbaik yang pernah dilihatnya, ahli dalam membuat ragam makanan Timur dan Barat ‘yang sangat sedap’. Ayahnya telah menjadi pencandu beratnya.

Tugas

1. Jawablah dengan berdiskusi!

a. Apa yang dikenalkan pada bagian awal cerpen?

b. Pengungkapan peristiwa di dalam cerpen biasanya berupa apa?

c. Puncak konflik dalam suatu cerpen ditandai oleh apa?

Baca Juga :  Kunci Jawaban Matematika Ayo Kita Berlatih 3.2 halaman 102 kelas 8

d. Apakah setiap cerpen selalu mengandung koda?

e. Dalam cerpen, koda itu fungsinya sebagai apa?

2. Kerjakan latihan berikut sesuai dengan instruksinya!

a. Perhatikan kembali cerpen berjudul “Robohnya Surau Kami”.

b. Dengan 4-6 orang teman, diskusikanlah struktur cerpen tersebut!

c. Gunakanah format seperti berikut!

d. Presentasikanlah laporan hasil diskusi kelompokmu itu dan mintalah teman-teman dari kelompok lain untuk memberikan tanggapantanggapan.

3. Bersama 2–4 orang teman, cermatilah cerpen di bawah ini. Diskusikanlah kaidah kaidah kebahasaan yang menandai cerpen tersebut terkait dengan ciri-cirinya yang telah dibahas!

a. Apakah semua kaidah itu tampak pada cerpen tersebut?

b. Adakah ciri kebahasaan lainnya yang dominan di dalamnya?

c. Lakukan silang baca dengan kelompok lain untuk saling memberi komentar berdasarkan kelengkapan bagian-bagian jawaban dan ketepatan isinya.

JAWABAN :

a. Yang dikenalkan pada bagian awal cerpen adalah pengarang mengenalkan latar cerita berkaitan dengan waktu, suasana, dan ruang terjadinya peristiwa dalam cerpen. Tidak hanya mengenalkan latar cerita tapi juga memperkenalkan para tokoh, menata adegan, dan hubungan antar tokoh.
b. Pengungkapan peristiwa di dalam cerpen biasanya berupa masalah, pertentangan, atau kesukaran yang dihadapi oleh para tokoh.
c. Puncak konflik dalam suatu cerpen ditandai oleh dengan perubahan nasib para tokoh.
d. Iya, setiap cerpen selalu mengandung koda.
e. Fungsi koda dalam cerpen adalah sebagai penyelesaian akhir dari suatu cerita, yang menentukan nasib atau sikap para tokoh.

2.

Struktur CerpenKutipanPenjelasan
Pengenalan ceritaAlangkah tercengangnya Haji Saleh, karena di nerakaitu banyak temannya di dunia terpanggang panas, merintih kesakitan.Pengenalan latar tempat (neraka), latar suasana.
Pengungkapan peristiwaDemikian cerita Ajo Sidi yang kudengar dari Kakek. Cerita yang memurungkan Kakek.Peristiwa awal yang menceritakan penyebab kemurungan kakek.
Menunjuk konflikDan besoknya, ketika aku mau turun rumah pagi-pagi, istriku berkata apa aku tak pergi menjenguk.Terjadi peningkatan kehebohan ketika sang istri bertanya.
Puncak konflik“Astaga. Ajo Sidi punya gara-gara,” kataku seraya melangkah secepatnya meninggalkan istriku yang tercengang-cengang.Pada bagian ini “Aku” marah dan menyalahkan Ajo Sidi.
Penyelesaian“Kerja?”tanyaku mengulangi hampa.Pada bagian ini terjadi penyelesaian cerita kalau Ajo Sidi tetap bekerja meski telah mendengar kakek meninggal karena ceritanya.

3.

a. Semua kaidah kebahasaan tampak pada cerpen Matahari Tak Terbit Pagi Ini.
b. Ciri kebahasaan lainnya yang dominan pada cerpen Matahari Tak Terbit Pagi Ini
Kata ganti orang pertama : Aku tiba-tiba jadi kehilangan sesuatu yang begitu akrab di antara kutub-kutub kosong itu. Kusebut saja, kutub rindu. Aku tak mungkin menuangkan tumpukan warna di kanvas yang penuh garis dan kata ibarat sebab lukisan agung ini tak kunjung selesai. Masih diperlukan banyak sentuhan kuas dan cairan cat warna-warni hingga lukisan ini mendekati sempurna. Kita telah menggoreskan kain kanvas kosong itu sejak mula hingga waktu jeda yang tanpa batas. Kalimat bermakna lampau : kita telah menggoreskan kain kanvas kosong itu sejak semula hingga waktu jeda yang tanpa batas.
Konjungsi kronologis : Semula kita begitu dekat. Lantas terpisah jauh oleh lempengan waktu.
Kata kerja yang menggambarkan peristiwa : Saat kau hendak mengembalikan sesuatu yang hilang itu dengan sekuat daya, namun tak kunjung tergapai. Kata kerja yang menunjukkan kalimat tak langsung : Chairil sempat bertanya seketika.
Menggunakan kata kerja yang menyatakan pikiran/perasaan : Begitulah kita merasakan saat diri kita berada di kutub yang berjauhan.
Menggunakan dialog : ”Aku takut bila aku berubah. Tapi tak akan pernah, pangeranku,” ucapmu pelan.
Ciri kebahasaan lainnya (menggunakan kata-kata sifat) : Kaulah matahari itu, bidadariku.

Kesimpulan

Nah sobat, itulah pembahasan mengenai jawaban tugas menelaah teks cerita pendek berdasarkan struktur dan kaidah halaman 127 yang terdapat pada buku bahasa indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017.

Disclaimer :  Jawaban yang telah dibahas di atas bukan jawaban yang mutlak benar, akan tetapi artikel ini diharapkan dapat membantu sobat dalam belajar.

Baca Juga :