Berikut Pengertian Rekening dan Jenisnya

Tujuan utama digunakannya akuntansi dalam perusahaan adalah untuk mencatat semua kegiatan yang berhubungan dengan operasional perusahaan, terutama aktivitas keuangan/pendanaan perusahaan, baik melibatkan organisasi intern maupun ekstern.

Oleh sebagian besar masyarakat, akuntansi dipandang sebagaisuatu disiplin yang bersifat sangat teknis, yang hanya bisa dipahami oleh akuntan-akuntan professional.

Padahal, dalam kenyataannya hampir setiap orang mempraktekkan sebagian dari teknik-teknik akuntansi dalam aktivitasnya sehari-hari. Seperti halnya membuat anggaran dapur keluarga, mengecek kebenaran buku tabungan, mengelola catatan keuangan untuk pengeluaran sehar-hari, dan lain sebagainya merupakan contoh-contoh pemanfaatan teknik-teknik akuntansi.

Akuntansi merupakan suatu disiplin yang mempelajari seni mencatat,
mendeskripsikan, dan menginterprestasikan aktivitas-aktivitas ekonomi.
Komuniikasi dalam dunia usaha banyak dilakukan dengan menggunakan
istilah-istilah akuntansi. Istilah-istilah tersebut mengacu kepada angka angka yang dikumpulkan dan diolah melalui sistem informasi yang dikenal
dengan nama akuntansi.

Oleh sebab itu. Setiap orang yang akan mengambil keputusan-keputusan yang berkaitan dengan dunia usaha perlu memahami istilah dan konsep-konsep akuntansi dengan baik. Istilah-istilah inilah yang akan digunakan didalam pencatatan laporan keuangan dalam kegiatan operasional perusahaan.

Dalam pencatatan transaksi bisnis perusahaan diperlukan catatan akuntansi,
yang mana catatan akuntansi ini diperlukan suatu alat pencatatan (istilah, konsep, prinsip) yang merupakan bagian dari sistem akuntansi yang disebut
dengan rekening.

Pengertian Rekening

Rekening adalah akun yang digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi
keuangan dalam operasional perusahaan. Rekening juga merupakan identitas untuk setiap jenis transaksi yang digunakan untuk mencatat kegiatan operasional perusahaan. Banyak sedikitnya jumlah rekening dalam perusahaan tergantung oleh banyaknya macam transaksi dalam perusahaan
dan jenis usaha yang dijalankannya. Semakin banyak jenis transaksi yang
berbeda, maka semakin banyak pula jumlah rekening (akun) dalam suatu
perusahaan.

Tujuan penggunaan akun adalah untuk mencatat data yang akan menjadi
dasar dasar penyusunan laporan keuangan. Akun memberikan informasi
tentang operasi perusahaan dari waktu ke waktu. Misalnya, dari akun perusahaan dapat mengetahui jumlah tagihan perusahaan kepada
pelanggannya, jumlah kewajiban perusahaan kebada kreditornya, besarnya
pendapatan perusahaan, dan informasi lainnya.

Jenis Rekening

Di dalam standar akuntansi, terdapat 10 (sepuluh) unsur laporan keuangan yang berhubungan langsung dengan posisi keuangan dan hasil kinerja perusahaan. Unsur-unsur inilah yang nantinya akan membentuk struktur
sebuah laporan keuangan. Unsur-unsur laporan keuangan tersebut di
klasifikasi kedalam dua kelompok. Kelompok pertama mencangkup tiga
jenis unsur, yaitu Aset (harta), kewajiban, dan ekuitas (aset bersih).
Kelompok pertama ini menggambarkan jumlah sumber daya yang dimiliki
oleh perusahaan dan besarnya klaim atau tuntutan kreditor maupun pemilik
modal terhadap sumber daya tersebut pada waktu/periode tersebut.

Baca Juga :  Berikut Daftar Pinjaman UMKM Online Dan Pemerintah

Sedangkan kelompok kedua mencangkup tujuh unsur, yaitu investasi oleh
pemilik, distribusi kepada pemilik, laba komprehensif, pendapatan, beban,
keuntungan, dan kerugian. Kelompok yang kedua ini menggambarkan
transaksi dan peristiwa ekonomi yang mempengaruhi kinerja perusahaan
selama periode waktu tertentu. Kelompok pertama, yang diubah oleh unsur
kelompok kedua, merupakan hasil akumulasi dari semua perubahan.
Interaksi demikian dinamakan artikulasi, dimana angka-angka utama dari
sebuah laporan keuangan berhubungan dengan saldo-saldo (nilai dari
akun/rekening) dari laporan lainnya.

Berikut adalah definisi dari masing-masing jenis rekening dari unsur
laporan keuangan sebagaimana yang telah ditetapkan dan dirumuskan oleh
badan pembuat standar akuntansi:

Aset ( Harta )

Aset adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan, yang diperoleh atau dikendalikan oleh entitas sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa dimasa lalu/periode waktu sebelumnya. Aset juga merupakan sumber ekonomi yang juga meliputi biaya-biaya yang terjadi akibat
transaksi sebelumnya dan memiliki manfaat di masa yang akan datang.
Selain itu Aset merupakan jumlah kekayaan yang dimiliki perusahaan
untuk menjalankan kegiatan operasional perusahaan.

Aset/harta dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu harta lancar dan
harta tidak lancar. Harta lancar sering disebut juga dengan aktiva tidak
tetap, yaitu harta yang berupa uang kas (uang tunai) dan harta yang
sangat mudah dapat dijadikan uang dan atau memiliki umur pemakaian
kurang dari satu tahun. Sedangkan harta tidak lancar sering disebut juga
dengan aktiva tetap, dimana aktiva tetap merupakan aktiva yang memiliki umur pemakaian di atas satu tahun, dan mengalami penyusutan per tahunnya.

Kewajiban

Kewajiban adalah pengorbanan atas manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan, yang timbul dari kewajiban entitas saat ini, untuk menyerahkan Aset atau memberikan jasa kepada entitas lainnya di masa depan sebagai hasil dari transaksi/peristiwa dimasa lalu. Kewajiban juga
merupakan pengorbanan ekonomi yang harus dilakukan oleh perusahaan pada masa yang akan datang. Pengorbanan untuk masa yang akan datang ini terjadi akibat kegiatan usaha.

Baca Juga :  Sejarah Perkembangan Bisnis Ritel

Kewajiban dibedakan menjadi dua jenis, yaitu utang lancar, dan utang jangka panjang. Utang lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu tahun, seperti kewajiban yang timbul karena adanya pembelian jasa atau barang secara kredit, biaya yang masih harus dibayar, dan sebagainya. Sedangkan utang jangka panjang adalah kewajiban yang memiliki jangka waktu pelunasannya lebih dari satu tahun. Utang ini timbul karena adanya transaksi yang dilakukan perusahaan untuk membeli sejumlah peralatan maupun pinjaman modal kepada bank, atau pembelian secara kredit lainnya yang mengharuskan pelunasannya membutuhkan jangka waktu yang lama (diatas 1 tahun),karena jumlah nilai yang relatife besar.

Ekuitas (Modal)

Ekuitas adalah kepemilikan atau kepentingan residu dalam Aset entitas, yang masih tersisa setelah dikurangi dengan kewajiban yang ada dalam suatu perusahaan. Ekuitas merupakan selisih antara harta dengan kewajiban dan merupakan hak pemilik perusahaan atas sebagian harta perusahaan. Akuntansi modal pada sebuah perusahaan perorangan harus disertai nama pemilik, akuntansi modal pada perusahaan persekutuan disertai nama sekutu, dan akuntansi modal pada perusahaan perseroan disebut modal saham.

Investasi oleh pemilik

Investasi yang dimiliki oleh pemilik merupakan kenaikan ekuitas/modal
(Aset bersih) entitas yang dihasilkan dari penyerahan sesuatu yang bernilai oleh entitas lain untuk memperoleh atau meningkatkan bagian kepemilikannya. Aset adalah bentuk yang paling umum diterima sebagai investasi oleh pemilik.

Distribusi oleh pemilik adalah penurunan ekuitas (Aset bersih) entitas
yang disebabkan oleh penyerahan Aset, atau terjadinya kewajiban
entitas kepada pemilik. Distribusi kepada pemilik ini akan menurunkan
bagian kepemilikan (modal) entitas.

Laba Komprehensif

Laba komprehensif adalah perubahan dalam ekuitas entitas sepanjang
suatu periode sebagai akibat dari transaksi dan peristiwa serta keadaan keadaan lainnya yang bukan bersumber dari pemilik. Hal ini meliputi
seluruh perubahan dalam ekuitas yang terjadi sepanjang suatu periode,
tidak termasuk perubahan yang diakibatkan oleh investasi pemilik dan
distribusi kepada pemilik.

Pendapatan

Pendapatan merupakan hasil atau penghasilan yang diperoleh oleh perusahaan dari aktivitas keuangan yang terjadi dalam periode tertentu. Pendapatan ini merupakan arus masuk Aset atau peningkatan lainnya
atas Aset atau penyelesaian kewajiban entitas (atau kombinasi keduanya) dari pengiriman barang, pemberian jasa, penjualan produk, atau aktivitas lainnya yang merupakan operasi utama atau operasi sentral perusahaan.

Baca Juga :  Tujuan Pembuatan Neraca Lajur

Pendapatan dibedakan atas pendapatan usaha, dan pendapatan di luar usaha. Pendapatan usaha adalah pendapatan yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha, seperti pada perusahaan jasa akan memperoleh pendapatan usaha karena telah menjual jasanya, kemudian perusahaan dagang ataupun perusahaan manufaktur akan memperoleh pendapatan usaha karena telah menjual produk/barang yang dipasarkan. Sedangkan pendapatan di luar usaha adalah pendapatan yang tidak berhubungan langsung dengan kegiatan usaha/bukan merupakan bagian dari usaha pokok perusahaan melainkan hasil yang diperoleh setelah hasil pokok didapatkan, seperti pendapatan komisi, pendapatan bunga dan pendapatan lainnya.

Beban

Beban adalah arus keluar Aset atau penggunaan lainnya atas Aset atau terjadinya (munculnya) kewajiban entitas (atau kombinasi dari keduanya) yang disebabkan oleh pengiriman atau pembuatan barang/produk yang hendak dijual atau dipasarkan, atau aktivitas lainnya yang merupakan operasi utama perusahaan. Beban juga dapat didefinisikan sebagai pengorbanan yang terjadi selama melaksanakan kegiatan usaha untuk memperoleh pendapatan.

Beban dibedakan atas beban usaha dan beban lainnya, dimana beban usaha merupakan beban yang berhubungan langsung dengan aktivitas pokok perusahaan, sedangkan beban lain-lain adalah beban-beban yang tidak berhubungan langsung dengan aktivitas pokok perusahaan, artinya beban lain-lain disebabkan oleh pengeluaran biaya untuk kegiatan operasional perusahaan yang tak terduga/yang sebelumnya belum dianggarkan.

Keuntungan

Keutungan adalah kenaikan dalam ekuitas (Aset bersih) entitas yang ditimbulkan oleh transaksi peripheral atau transaksi insidentil, dimana keduanya merupakan transaksi di luar operasional utama dan atau transaksi yang jarang terjadi/jarang dan dari seluruh transaksi lainnya, serta peristiwa yang mempengaruhi entitas perusahaan, tidak termasuk yang berasal dari pendapatan atau investasi pemilik.

Kerugian

Kerugian adalah penurunan dalam ekuitas (Aset bersih) entitas yang ditimbulkan oleh transaksi peripheral atau transaksi insidentil dan dari seluruh transaksi lainnya serta peristiwa maupun keadaan-keadaan lain
yang mempengaruhi entitas, tidak termasuk yang berasal dari beban atau
distribusi kepada pemilik.

Dalam sistem akuntansi jenis akun/rekening digunakan untuk menunjukan kenaikan atau penurunan setiap pos (tahapan) laporan keuangan dalam catatan terpisah. Catatan inilah yang harus menjadi dasar dalam pencatatan laporan keuangan suatu perusahaan dan dunia bisnis. Selain itu akun juga berfungsi sebagai identitas atas transaksi yang bersangkutan yang terjadi dalam periode akuntansi.

 

 

 

 

 

You May Also Like

Tinggalkan Balasan