Jawaban Tugas Menganalisis Isi Teks Proposal

Jawaban Tugas Menganalisis Isi Teks Proposal

Jawaban Tugas Menganalisis Isi Teks Proposal – Halo sobat, dalam artikel kali ini akan dibahas mengenai jawaban tugas menganalisis isi teks proposal halaman 163 yang terdapat pada buku bahasa indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017.

Dalam pembahasan kali ini sobat akan menganalisis isi, sistematika, dan kebahasaan proposal yang merupakan lanjutan dari artikel yang telah dibahas sebelumnya. Baca dan cermati cuplikan proposan yang terdapat pada soal lalu analisis isi teks tersebut. Untuk pembahasan selengkapnya, mari kita simak bersama ulasan berikut ini.

Jawaban Tugas Menganalisis Isi Teks Proposal Halaman 163

C. Menganalisis Isi, Sistematika, dan Kebahasaan Proposal

Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mampu:

1. menganalisis isi teks proposal;

2. menganalisis kaidah kebahasaan teks proposal.

Kegiatan 1

Menganalisis Isi Teks Proposal

Berdasarkan contoh dan definisi proposal sebelumnya, kita dapat mengetahui pula isi dari sebuah proposal secara umum, yakni berupa usulan kegiatan. Adapun isinya secara khusus dapat bermacam-macam bergantung pada jenis kegiatan yang diusulkannya itu. Di samping memiliki kesamaan umum, proposal penelitian memiliki beberapa perbedaan dengan proposal kegiatan bakti sosial, perlombaan, dan kegiatan-kegiatan sejenis lainnya.

Tugas

1. a. Perhatikanlah cuplikan proposal berikut.

b. Termasuk jenis proposal apakah teks tersebut?

c. Secara berkelompok, jelaskan isinya ke dalam 2–3 paragraf.

d. Gunakan dengan bahasamu sendiri!

2. Cermati pula cuplikan proposal berikut untuk menjawab pertanyaanpertanyaan di bawah ini secara berdiskusi.

a. Proposal itu lazimnya diajukan oleh siapa?

b. Kepada pihak manakah proposal itu sebaiknya kita ajukan?

c. Apakah bagian-bagian proposal itu sudah lengkap?

d. Apabila kamu berperan sebagai penerimanya, adakah isinya yang masih memerlukan penjelasan?

e. Cuplikan proposal itu dapatkan dimanfaat juga untuk kegiatan di sekolahmu? Jelaskan!

A. Latar Belakang

Membaca dan menulis merupakan dua jenis keterampilan yang harus dikuasai para siswa dalam bahasa dan sastra Indonesia, di samping menyimak dan berbicara. Keduanya termasuk ke dalam ragam bahasa tulis yang besar sekali kontribusinya bagi prestasi dan masa depan para siswa. Membaca dan menulis juga merupakan identitas peradaban sebuah masyarakat dan sekaligus kunci keberhasilan dan kemajuan bangsa.

Baca Juga :  Kunci Jawaban Aktivitas Belajar 2 halaman 142 Diskriminasi Terhadap Kelompok Minoritas di Indonesia PPKn SMA/SMK Kelas 10 Kurikulum Merdeka

Namun, sayangnya dua keterampilan inilah yang selalu menjadi persoalan klasik dalam dunia pendidikan Indonesia. Realitas kemampuan membaca dan menulis para siswa kita memang tidak menggembirakan. Sebagaimana yang diungkapkan oleh sastrawan Tauiq Ismail, melalui observasinya kepada beberapa siswa di kawasan ASEAN, dia mengatakan bahwa anak-anak Indonesia rabun membaca dan pincak menulis atau bahkan dikatakan sebagai bangsa yang malah sudah buta membaca dan lumpuh menulis.

Bukti lain turut menguatkan temuan tersebut adalah hasil penelitian International Association for the Evaluation of Educational Achievment (IAEA), melaporkan bahwa kemampuan membaca siswa SD Indonesia berada pada urutan ke-38 dari 39 negara peserta studi. Rata-rata skor membaca untuk SD adalah sebagai berikut: (1) Hongkong 755,5, (2) Singapura 74,0, (3) hailand 65,1, (4) Filipina 52,6, dan (5) Indonesia 51,7. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa anak-anak Indonesia hanya mampu menguasai 30% materi bacaan. Mereka menemukan kesulitan dalam membaca soal-soal berbentuk uraian yang memerlukan penalaran. Kesulitan ini terjadi karena mereka sangat terbiasa menghafal dan mengerjakan soal-soal pilihan ganda di samping proses pembelajaran yang tidak mendukung terhadap kemampuan penalaran dan praktik.

Kurikulum baru yang tidak beberapa lama lagi diberlakukan, merupakan momentum terbaik dalam memperbaiki kondisi yang tidak menggembirakan itu. Apalagi dengan pendekatan yang digunakan kurikulum ini yang sangat kondusif bagi dilakukannya upaya-upaya tersebut. Kurikulum baru tersebut memberdayakan peran guru dalam pengembangannya, terutama dalam pemilihan materi dan penggunaan metode yang sesuai dengan kompetensi para siswanya. Dengan demikian, terangkatnya prestasi dan keterampilan membaca dan menulis siswa, kembali kepada peran para pengajar dalam pengajarannya. Untuk itu, sebuah upaya pembekalan terhadap para pengajar tentang pengembangan kurikulum dan materi pengajaran membaca dan menulis sangat mendesak untuk dilakukan.

B. Tujuan Pelatihan

1. Tujuan Umum

Tujuan umum pelatihan ini mencakup dua hal: (1) meningkatkan pengetahuan, penguasaan, dan keterampilan para pengajar terhadap substansi materi membaca dan menulis dan (2) meningkatkan profesionalisme para pengajar dalam mengajarkannya sesuai dengan kompetensi para siswa sesuai dengan indikator-indikator pembelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum.

Baca Juga :  Chromebook Made In Indonesia, Begini Spesifikasinya

2. Tujuan Khusus

Secara khusus, tujuan pelatihan ini adalah sebagai berikut.

a. Meningkatkan daya baca para pengajar dalam beragam keterampilan membaca.

b. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan para pengajar dalam mengembangkan perencanaan dan implementasi pengajaran membaca di sekolah.

c. Meningkatkan daya tulis para pengajar dalam beragam keterampilan menulis.

d. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru dalam mengembangkan perencanaan dan implementasi pengajaran menulis di sekolah.

C. Materi Pelatihan

Secara garis besar, materi pokok pelatihan ini terdiri atas dua macam: (1) keterampilan membaca beserta pembelajarannya dan (2) keterampilan menulis beserta pembelajarannya. Kedua hal tersebut dirinci berdasarkan kompetensi dasar sebagaimana yang ada dalam materi pelatihan sebagai berikut.

1. Membaca cepat dan pembelajarannya.

2. Membaca nyaring dan pembelajarannya.

3. Membaca dalam hati dan pembelajarannya.

4. Membaca memindai dan pembelajarannya.

5. Membaca karya sastra dan pembelajarannya.

6. Menulis paragraf deskripsi dan pembelajarannya.

7. Menyunting dan pembelajarannya.

8. Menulis laporan dan pembelajarannya.

9. Menulis surat dan pembelajarannya.

10. Menulis iklan dan pembelajarannya.

11. Menulis rangkuman/ringkasan dan pembelajarannya.

12. Menulis ulasan dan pembelajarannya

13. Penulis teks pidato dan pembelajarannya.

D. Peserta

Peserta pelatihan ini adalah para pengajar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di SMP/MTs se-Kabupaten Pati.

E. Pendekatan, Metode, dan Skenario Pelatihan

1. Pendekatan

Pelatihan ini menggunakan pendekatan partisipatori andragogi atau pelatihan partisipatif bagi orang dewasa, dengan ciri-ciri sebagai berikut.

a. Selalu menghargai, memperhatikan pengetahuan, dan pengalaman yang telah dimiliki peserta.

b. Memusatkan perhatian pada penemuan dan pemecahan masalah dan bukannya pada penguasaan materi.

c. Mengutamakan kesikutsertaan peserta secara aktif dan merata dalam seluruh proses pelatihan.

d. Pelatih tidak bertindak sebagai guru, tetapi sebagai fasilitator yang memfasilitasi dan turut melibatkan diri dalam proses pembelajaran.

e. Persiapan, pelaksanaan, dan penilaian pelatihan dikerjakan bersama-sama antara pelatih, panitia, dengan peserta.

f. Proses pembelajaran lebih mengutamakan peningkatan pemahaman, penghayatan, pemecahan masalah, dan pengalaman dari pengalihan pengetahuan.

2. Metode Pelatihan

Pendekatan yang partisipatif, menuntut metode pembelajaran yang partisipatif pula. Metode-metode yang dimaksudkan berupa:

Baca Juga :  Salah Kaprah, Ini Perbedaan Modifikasi dan artinya custom

a. dengar pendapat,

b. ceramah dan tanya jawab,

c. silang baca dan diskusi kelompok,

d. peragaan,

e. kerja perorangan,

f. kerja kelompok, dan

g. praktikum.

Dalam setiap penyajian, digunakan lebih dari satu metode untuk mempertinggi daya serap peserta dan menghindari kejenuhan.

3. Skenario Pelatihan

Pelatihan ini dilakukan secara partisipatif. Dalam pelaksanaannya, diselenggarakan melalui pemberian kesempatan yang seluas-luasnya untuk berpartisipasi dalam setiap proses pembelajaran. Kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan peserta adalah sebagai berikut.

a. Analisis materi membaca dan menulis dalam kurikulum.

b. Berlatih membaca dan menulis.

c. Berlatih merancang rencana pembelajaran membaca dan menulis.

d. Melakukan praktik pembelajaran membaca dan menulis.

e. Mempresentasikan pengalaman hasil pelatihan peningkatan kemampuan membaca dan menulis.

F. Sarana dan Media Pelatihan

Sarana-sarana yang digunakan dalam pelatihan ini meliputi hal-hal berikut.

1. Bahan bacaan, seperti kurikulum, buku sastra, karya ilmiah, koran/majalah, buku teks, dan bahan-bahan bacaan lainnya yang relevan.

2. Instrumen-instrumen, seperti:

a. format-format penilaian,

b. lembar isian biodata peserta, dan

c. jadwal pelatihan.

3. ATK peserta, fasilitator, dan kesekretariatan.

4. LCD

5. Lembar transparansi

6. White board/papan tulis

7. Kertas dinding

8. Spidol/kapur tulis.

G. Waktu dan Tempat Pelatihan

1. Waktu Pelatihan

Pelatihan ini dilaksanakan selama enam hari efektif. Setiap hari terdiri atas 10 jam pertemuan dengan perincian 6 jam pelatihan di dalam kelas (tatap muka) dan 4 jam pertemuan studi mandiri terstruktur.

2. Tempat Pelatihan

Pelatihan dilaksanakan di Dinas Pendidikan Kabupaten Pati.

Jawaban    :

  1.  
b. Merupakan proposal kegiatan pelatihan.
c. Proposal tersebut berisi tentang pentingnya siswa untuk dapat membaca dan menulis, karena merupakan identitas peradaban sebuah masyarakat dan sekaligus kunci keberhasilan dan kemajuan bangsa.
Siswa banyak yang mengalami kesulitan membaca soal-soal berbentuk uraian yang memerlukan penalaran, karena terbiasa mengerjakan soal-soal pilihan ganda. Selain itu juga diakibatkan proses pembelajaran yang tidak mendukung terhadap kemampuan penalaran dan praktik.
Sehingga sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis para siswa, maka penting sekali adanya pembekalan terhadap para pengajar tentang pengembangan kurikulum dan materi pengajaran membaca dan menulis sangat mendesak untuk dilakukan.  

2.

a. Proposal itu lazimnya diajukan oleh Para Guru, terutama Guru Bahasa Indonesia.
b. Proposal itu sebaiknya di ajukan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
c. Bagian-bagian proposal tersebut belum lengkap, karena belum terdapat jadwal kegiatan dan anggaran biaya pelaksanaan.
d. Ada, mengenai jadwal kegiatan dan anggaran biaya pelaksanaan.
e. Dapat dimanfaatkan, untuk mengembangkan kemampuan membaca dan menulis.

Kesimpulan

Nah sobat, itulah pembahasan mengenai jawaban tugas menganalisis isi teks proposal halaman 163 yang terdapat pada buku bahasa indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2017.

Disclaimer :  Jawaban yang telah dibahas di atas bukan jawaban yang mutlak benar, akan tetapi artikel ini diharapkan dapat membantu sobat dalam belajar.

Baca Juga :